Stevi Ingin Berjuang Meningkatkan Taraf Kesehatan Rakyat NTT Melalui Jalur Politik DPD

POS-KUPANG. COM, KUPANG - Terpanggil untuk memperjuangkan peningkatan taraf kesehatan masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) di kanca politik, dr. Maria Caecilia Stevi Harman yang akrab disapa Stevi, putri sulung politisi Partai Demokrat, Benny K Harman dan ibu, drg. Maria Goreti Ernawati Harman, mendaftarkan diri sebagai bakal calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Daerah Pemilihan NTT ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTT, Kamis, 22 Desember 2022.

Saat mendaftar, Stevi Harman diterima oleh Ketua KPU NTT, Thomas Dohu, S. Hut, dan anggota komisioner, Jeffry A. Galla, S.H, Lodowyk Fredik, ST, Fransikus Vinsen Diaz, Drs. Yosafat koli, M Si dan tim kesekretariatan KPU. Stevi tidak datang sendirian tapi ditemani para pendukungnya.

Siapa itu Stevi Harman? Stevi adalah putri sulung dari politisi handal, Dr. Benny K. Harman dan Ibu drg. Maria Goreti Ernawati Harman. Dia dibesarkan oleh seorang ibu berprofesi sebagai dokter dan ayah seorang politisi. Dari keluarga ini, Stevi tumbuh dan belajar banyak tentang kesehatan dan politik.

Tamat SMA, Stevi Harman memilih mengikuti jejak ibunya. Ia menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) salah satu kampus terbaik di Indonesia.

Baca juga: Ketua KPU NTT: Calon DPD Dapil NTT Harus Penuhi Syarat 2.000 Pemilih

Namun, kuliah di fakultas kedokteran tak membuat Stevi Harman lupa dengan politik. Darah politik yang diwariskan dari sang ayah, mengalir pasti pada tubuh dokter muda yang berperawakan tegas itu.

Ketertarikannya di dunia politik tak pernah luntur, meski sudah menjadi dokter, ia bergabung dan menjadi kader aktif di DPD Demokrat NTT.

Baru-baru ini, dia dipercayakan menjadi ketua panitia kunjungan Ketua Umum DPP Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ke NTT, dan sukses menyelenggarakan acara akbar itu.

Berbekal ilmu dan pengalamannya terjun bersama sang ayah ke medan politik sejak kecil, Stevi mematangkan niatnya untuk ikut berkompetisi dalam kontestasi politik 2024.

Baca juga: Benny K Harman dan Wabup Heribertus Launching Cafe Markedila di Wela Manggarai

a memilih ikut jalur perorangan (DPD) dari daerah pemilihan (Dapil) NTT. Untuk memantapkan langkahnya, Kamis (22/12/2022) Stevi Harman mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTT.

Kepada wartawan usai mendaftar, Stevi Harman mengatakan, dirinya maju sebagai bakal calon DPD RI dari dapil NTT karena keterpanggilan nurani untuk mengabdi dan berbuat lebih banyak untuk kampung halamannya, NTT.

Dengan latar belakang seorang dokter, Stevi Harman bertekad berjuang meningkatkan taraf kesehatan masyarakat NTT melalui jalur politik di Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Stevi pun memohon doa dan dukungan dari seluruh rakyat NTT agar tekadnya itu terwujud pada Pemilu Legislatif 2024 mendatang.

Sebagai anak yang tumbuh dalam keluarga politisi, Stevi Harman menyadari bahwa intervensi politik mempunyai andil yang sangat besar dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat NTT.

Baca juga: Ini Agenda Kunjungan AHY di NTT

"Saya mau menjadi DPD karena bercita-cita untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat NTT. Itulah mengapa saya memilih DPD, karena jika nanti masyarakat NTT memberikan saya kepercayaan sebagai anggota DPD, saya tidak hanya mewakili dapil tertentu tetapi mewakili seluruh masyarakat NTT," kata Stevi Harman.

Soal profesinya sebagai dokter yang sudah berbuat langsung melayani masyarakat tanpa harus terjun ke panggung politik,  Stevi mengatakan, politik tak akan menghilangkan identitasnya sebagai seorang dokter.

Namun dengan menjadi utusan masyarakat NTT di pusat, Stevi akan berbuat lebih banyak dari sekadar menjadi dokter yang hanya bisa melayani pasien di tempat dia bekerja.

Atas dasar niat itulah Stevi memilih berjuang melalui wadah yang lebih luas, agar bisa melayani seluruh masyarakat NTT dari aspek kesehatan. Bukan hanya pasien di rumah sakit atau di Puskesmas.

"Pasien saya nanti bukan individu, tapi masyarakat NTT. Memang mungkin tidak seperti dokter yang memberikan resep ke pasien yang sakit, tapi saya mau menjadi dokter perwakilan rakyat yang bisa membantu dalam pembuatan regulasi kesehatan, juga pengalokasian anggaran di bidang kesehatan ke NTT," jelas Stevi.

Gadis blasteran Manggarai dan Maumere,  ini mengaku sudah belajar banyak politik praktis dari sang ayah, Benny K. Harman. Dia pun bangga dengan sang ayah yang telah membekalinya pendidikan politik sejak kecil.

Bagi Stevi, sosok Benny K Harman tak sekadar sebagai seorang ayah tetapi juga sebagai guru dan mentornya dalam berpolitik.

"Itu hal positif, alangkah baiknya saya menjadi wakil rakyat dengan ada mentor yang dekat dengan saya, yaitu Papa saya sendiri," katanya.

Baca juga: 28 Siswa PKL SMKN Poco Ranaka Terima Sertifikat Magang Dari Benny K Harman di Labuan Bajo

Kakak dari Maria Benedikta Stella Harman dan Maria Bernadetha Molas Harman, ini mengaku dengan kehadiran sang ayah yang sudah makan garam di dunia politik Indonesia, bisa menuntunnya menjadi politisi yang baik. Yang mengedepan etika dan nilai-nilai kemanusiaan.

Karena itu, jika saat ini dia muncul di atas panggung politik praksis, bagi Stevi bukan suatu kebetulan apalagi secara tiba-tiba. Ia bahkan mengaku sering melakukan sharing gagasan politik dengan sang ayah. Beberapa gagasannya bahkan diakuinya diterapkan sang ayah dalam berpolitik, terutama yang dapat bermanfaat bagi banyak orang.

Ia juga mengaku kerap mendampingi sang ayah saat turun reses ke berbagai tempat di daerah pemilihan sang ayah, di Flores dan menyerap banyak informasi, termasuk yang berkaitan dengan isu-isu kesehatan.

"Sering juga ikut Papa ketika sedang turun reses, bahkan ide-ide program Papa selama wakil rakyat datang dari saya. Contohnya: BKH Foundation (Bakti Kampung Halaman) foundation, dan juga kerja sama kebun Melo dengan program PKL SMK pertanian dan peternakan di seluruh Flores," jelasnya.

Baca juga: Benny K Harman: Pemerintah Perlu Mengatur Miras di NTT, Bali dan Sulut

Stevi mengaku akan lebih fokus pada kesehatan, karena kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam hidup seseorang. Ketika sakit, seseorang tak dapat berbuat sesuatu untuk orang lain.(*)

IKuti Berita Pos-Kupang.com di GOOGLE NEWS