Timor Leste
Permohonan Timor Leste Jadi Tantangan bagi Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023
Permohonan Timor Leste untuk bergabung dengan ASEAN akan menjadi salah satu tantangan bagi Indonesia sebagai ketua ASEAN pada tahun 2023.
Dalam KTT khusus yang diadakan pada April 2021 di bawah inisiatif Jokowi, para pemimpin ASEAN menyepakati lima poin konsensus untuk menangani krisis politik Myanmar.
Konsensus menyerukan delegasi serta utusan khusus dari ketua ASEAN untuk mengunjungi Myanmar dan bertemu dengan semua pihak terkait.
Widodo sedang mempertimbangkan untuk mengirim sejumlah ahli untuk misi itu, berharap delegasi besar dapat membuat terobosan diplomatik untuk mengakhiri krisis.
Baca juga: Presiden Ramos Horta Gembira Timor Leste Mendapat Persetujuan Menjadi Anggota ASEAN
Tawaran Timor Leste untuk bergabung dengan ASEAN, sementara itu, telah memecah belah anggota.
Indonesia, yang berbatasan dengan Timor Leste, mempromosikan permohonan tersebut, percaya bahwa stabilitas di Timor Leste akan meningkatkan keamanan publik Indonesia sendiri.
Perekonomian Timor Leste sangat bergantung pada sumber daya alam, dan Jakarta percaya bahwa mengintegrasikan Timor Leste ke dalam lingkungan ekonomi ASEAN -- dan memberinya akses ke pasar yang berkembang di kawasan itu -- akan membantunya berkembang.
Dalam hal ini, Indonesia menentang China, yang berusaha memperluas pengaruhnya atas Timor Leste melalui program investasi infrastruktur Sabuk dan Jalan.
Pada bulan November, para pemimpin ASEAN setuju "pada prinsipnya" untuk mengakui Timor Leste, sementara pada saat yang sama memberikan negara 1,3 juta status pengamat.
Jika keanggotaan penuh tercapai, Timor Leste akan menjadi anggota baru pertama ASEAN sejak tahun 1999, ketika Kamboja diakui.
Tetapi beberapa anggota ASEAN mengkhawatirkan tata kelola dan kondisi keuangan negara kecil itu.
Indonesia diyakini sedang melobi agar Timor Leste diterima secara resmi pada tahun 2025.
Jokowi mengatakan kenaikan semacam itu akan menjadi proses langkah demi langkah, dengan mempertimbangkan kekhawatiran anggota lain.
Sengketa wilayah antara beberapa negara ASEAN dan China juga berpotensi menjadi duri dalam kepemimpinan Indonesia.
Baca juga: Presiden Ramos Horta: Timor Leste Akan Bekerja Secara Aktif untuk Mempercepat Keanggotaan ke ASEAN
ASEAN telah bernegosiasi dengan China untuk membentuk kode etik (COC -Code of Conduct) untuk menangani klaim teritorial yang tumpang tindih di Laut China Selatan.
Perdana Menteri China Li Keqiang telah lama menyerukan kesepakatan pada akhir tahun 2021. Target itu sudah lama berlalu, dan sekarang krisis COVID China mengaburkan prospek kesepakatan semacam itu.