Timor Leste
Permohonan Timor Leste Jadi Tantangan bagi Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023
Permohonan Timor Leste untuk bergabung dengan ASEAN akan menjadi salah satu tantangan bagi Indonesia sebagai ketua ASEAN pada tahun 2023.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Permohonan Timor Leste untuk bergabung dengan ASEAN akan menjadi salah satu tantangan bagi Indonesia sebagai ketua ASEAN pada tahun 2023.
Saat Indonesia bersiap untuk menjabat sebagai ketua ASEAN pada tahun 2023, Indonesia bingung bagaimana cara terbaik untuk mengatasi tiga tantangan diplomatik yang berpotensi memecah belah.
Tiga tantangan dimaksud adalah situasi pemerintahan di Myanmar, yang mengalami pengambilalihan oleh militer hampir dua tahun lalu; sengketa wilayah dengan China di Laut China Selatan; dan permohonan Timor Leste untuk bergabung dengan ASEAN.
Pada pertemuan ASEAN tahun depan, Indonesia bermaksud untuk tetap fokus pada perluasan kerja sama ekonomi secara blok.
Jakarta juga akan berupaya membangun konsensus tentang ketahanan pangan dan energi, rencana untuk membangun kembali rantai pasokan yang terputus, dan masalah lainnya.
Itu juga harus berurusan dengan tradisi pengambilan keputusan berbasis konsensus yang telah terancam oleh militer Myanmar, yang merebut kekuasaan dari para pemimpin terpilih pada Februari 2021.
Sejak musim panas, para jenderal Myanmar secara efektif dilarang menghadiri KTT ASEAN dan pertemuan penting lainnya, membuat blok 10 anggota itu tidak mungkin mencapai konsensus tentang masalah kebijakan utama.
Pertemuan informal para menteri luar negeri diadakan Kamis di Bangkok dengan menteri luar negeri yang ditunjuk militer Myanmar serta rekan-rekan dari Vietnam, Kamboja dan Laos hadir. Garis keras Indonesia dan Malaysia tidak hadir, meninggalkan fragmentasi blok yang terlihat.
Juga tertatih-tatih oleh prinsipnya untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri negara-negara anggota, ASEAN telah gagal mengembangkan rencana yang efektif untuk mendorong Myanmar kembali ke pemerintahan sipil.
Baca juga: ASEAN pada Prinsipnya Setuju untuk Mengakui Timor Leste sebagai Anggota Ke-11
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen mengatakan pada 12 Desember di Brussel bahwa "setidaknya lima tahun" sebelum situasi di Myanmar kembali normal.
Kamboja adalah ketua ASEAN saat ini.
Salah satu perhatian utama Myanmar adalah bagaimana menanggapi pemilihan umum yang menurut rezim militer akan diadakan pada musim panas mendatang.
Indonesia, Malaysia dan Singapura telah mengadopsi sikap keras terhadap rezim militer.
Dalam sebuah wawancara dengan Nikkei Asia pada bulan November 2022, Presiden Indonesia Joko Widodo alias Jokowi menekankan, "Dialog nasional yang inklusif penting untuk memajukan masyarakat. Myanmar harus diberi kesempatan untuk menentukan masa depan mereka melalui proses yang inklusif," menunjukkan bahwa dia memiliki beberapa keraguan tentang seberapa adil pemilihan itu.