Cuaca Esktrem

NTT dan 5 Wilayah Ini Dapat Peringatan BMKG, Siap Siaga Bencana, Ada Potensi Cuaca Ekstrem

BMKG memberi peringatan kepada Provinsi NTT dan 5 Wilayah lain di Indonesia untuk Siap Siaga Bencana, Ada Potensi Cuaca Ekstrem 28-30 Desember 2022

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
BMKG
Peringatan Cuaca Ekstrem/ Peta Cuaca Ekstrem - NTT dan 5 Wilayah ini dapat peringatan BMKG, Siap Siaga Bencana, ada potensi Cuaca Ekstrem 

POS-KUPANG.COM - Provinsi NTT dan 5 Wilayah di Indonesia mendapat Peringatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) Siap Siaga Bencana. Menurut Prakiraan BMKG, ada potensi Cuaca Ekstrem 28-30 Desember 2022 di Wilayah  NTT, NTB, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. 

Melalui press release yang disiarkan pada laman bmkg.co.id, BMKG menyebut kondisi Cuaca Ekstrem tersebut dapat menimbulkan Bencana Hidrometeorologi seperti Banjir, banjir bandang, tanah longsor, guguran bebatuan. 

Berdasarkan prakiraan berbasis dampak Impact-Based Forecast (IBF), daerah yang ditetapkan berstatus *SIAGA* pada periode tanggal tersebut yaitu sebagian Provinsi Banten, Jawa Barat, DKI, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, NTT.

Kepala BMKG, Dwikorita Karanawati di Jakarta, Rabu 28 Desember 2022, mengatakan, wilayah tersebut diprakirakan dapat mengalami hujan lebat yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi.

Baca juga: Cuaca Ekstrem, Kapten Kapal Wisata di Labuan Bajo Wajib Buat Surat Pernyataan Sebelum Berlayar

Dampak yang dapat terjadi, kata Dwikorita Karnawati, antara lain adalah volume aliran sungai berpotensi meningkat drastis sehingga dapat mengakibatkan potensi banjir dan banjir bandang. Selain itu, besar kemungkinan hujan lebat tersebut mengakibatkan potensi tanah longsor, guguran bebatuan, atau erosi tanah, terutama di daerah-daerah dataran tinggi dan lereng-lereng perbukitan dan gunung.

Maka dari itu, lanjut dia, BMKG mengimbau kepada pemerintah daerah setempat dan masyarakat yang bermukim di sepanjang daerah aliran sungai dan wilayah perbukitan untuk lebih waspada dan meningkatkan kesiap-siagaan. Terutama jika hujan lebat terjadi dalam intensitas yang cukup lama.

"Mohon kepada masyarakat untuk berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah. Jika tidak ada keperluan mendesak, maka sebaiknya di rumah saja menunggu cuaca kembali normal," imbau Dwikorita Karnawati.

Sementara itu, Deputi Meteorologi BMKG Guswanto menerangkan bahwa potensi ekstrem ini dipicu oleh aktifnya sejumlah fenomena dinamika atmosfer di sekitar wilayah Indonesia yang berpotensi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di beberapa wilayah.

Baca juga: Cuaca Ekstrem, BMKG Peringatkan Waspada Bencana Hidrometeorologi yang Landa NTT 

Diantaranya, peningkatan aktifitas Monsun Asia yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah dan selatan.

Selain itu, kata dia, meningkatnya intensitas fenomena 'cold surge' atau seruakan dingin yang disertai dengan potensi arus lintas ekuatorial sehingga aliran massa udara dingin dari Asia memasuki wilayah Indonesia juga dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan terutama di wilayah Indonesia bagian barat dan tengah.

Dinamika atmosfer lainnya, lanjut Guswanto, yaitu adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah Australia yang dapat memicu peningkatan pertumbuhan awan konvektif yang cukup masif dan berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi, peningkatan kecepatan angin permukaan, serta peningkatan tinggi gelombang di perairan sekitarnya.

Fenomena lainnya yang signifikan, tambah Guswanto, terpantaunya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang aktif bersamaan dengan fenomena gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial, dimana kondisi tersebut berkontribusi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia terutama di bagian tengah dan timur.

"Kepada masyarakat, kami imbau untuk tidak panik tetapi tetap waspada, dan terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG. Pangkas dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang," Demikian Guswanto. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved