Berita NTT

Ketua Dekranasda NTT Julie Sutrisno Minta Program Kelor Dilanjutkan 

Hal tersebut disampaikan Julie Sutrisno mengingat masa jabatannya sebagai Ketua Dekranasda akan berakhir pada tahun 2023.

Editor: maria anitoda
POS KUPANG/HO-ISTIMEWA
Ketua Dekranasda NTT, Julie Sustrisno Laiskodat pose bersamadengan Penjabat Sekda NTT Johanna Lisapaly bersama Instansi terkait. Rabu (28/12/2022). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, KUPANG- Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTT Julie Sutrisno Laiskodat meminta agar program Kelor bisa dilanjutkan oleh Pemerintah Provinsi. 

Hal tersebut disampaikan Julie Sutrisno mengingat masa jabatannya sebagai Ketua Dekranasda akan berakhir pada tahun 2023.

"Tahun depan, saya selaku Ketua Dekranasda akan berakhir jabatan sebagai Ketua Dekranasda NTT. Tapi kan ada program kelor yang harus dilanjutin dan ini harus lintas sektor," ujar Julie Laiskodat usai menggelar pertemuan dengan Penjabat Sekda NTT, Johanna Lisapaly bersama Instansi terkait. Rabu 28 Desember 2022.

Julie Sutrisno menjelaskan bahwa program kelor harus dilaksanakan lintas sektor oleh semua pihak terkait, selain Dekranasda NTT dan PKK NTT.

Baca juga: Ketua Dekranasda Flores Timur Launching Oring Epu Lima, Pusat Promosi dan Hasil UMKM

"Selama ini PKK dan Dekranasda sudah laksanakan dengan baik, sampai menghasilkan mie kelor. Saya maunya program kelor dilaksanakan lintas sektor. Kita lagi perjuangkan agar PMT nasional dan daerah harus menggunakan kelor," ucapnya. 

Sementara itu, Penjabat Sekda NTT, Johanna Lisapaly mengatakan kelor merupakan tanaman ajaib yang telah terbukti mengandung gizi tinggi.

Yohana Lisapaly mengklaim bahwa kelor yang ada di NTT merupakan kelor terbaik di dunia setelah Spanyol.

"Sudah dibuktikan sebenarnya dengan PKK dan timnya. Mencampur kelor sebagai makanan tambahan untuk penurunan stunting bagi anak-anak," katanya.

Baca juga: Dekranasda NTT Dukung Penyelengaraan Pesparawi Ke-III Klasis Kota Kupang

Ia juga berjanji akan mengelola kelor secara baik dari hulu ke hilir. Bukan hanya penurunan stunting, tetapi punya manfaat bagi kesejahtraan masyarakat.

"Dia bisa menurunkan, tetapi dengan produksi kelor mungkin bukan hanya untuk NTT, tetapi bisa untuk kebutuhan di Indonesia. Bukan hanya untuk penurunan stunting tetapi ada nilai ekonomisnya untuk masyarakat," jelasnya.

Yohana Lisapaly menambahkan, pada 5 Desember 2022, seluruh stakeholder yang tergabung di dalamnya telah mempresentasikan di Komisi IX DPRI tentang manfaat dari kelor.

"Ada pemerintah, staf khusus, dari pihak ketiga, peneliti. Itu ada respon luar biasa dari DPR RI, Komisi IX waktu kita minta, kalau bisa secara nasional kita bisa tangani lewat kelor," jelas Lisapaly. (Cr23) 

BACA BERITA TERBARU POS-KUPANG.COM DI GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved