Berita Kota Kupang
Kepala UPTD Panti Lansia Budi Agung Kupang Keluhkan Fasilitas Panti.
Menurutnya, banyak ruangan di Panti Lansia Budi Agung Kupang yang sudah tidak layak digunakan. Diantaranya, wisma lansia, dapur hingga toilet.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Siti Soleha Oang
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kepala UPTD Panti Lansia Budi Agung Kupang, Agustinus Gervasius, S.Pi., keluhkan fasilitas panti yang memprihatinkan.
Menurutnya, banyak ruangan di Panti Lansia Budi Agung Kupang yang sudah tidak layak digunakan. Diantaranya, wisma lansia, dapur hingga toilet.
“Karena sebelumnya ini memang bangunan tua jadi sudah tidak layak lagi di gunakan. Atapnya sudah banyak roboh jadi kalau hujan bocor,” kata Agustinus.
Baca juga: Berbagi Kebahagiaan, JNE Express Gelar Natal Bersama Lansia di Panti Budi Agung Kota Kupang
Menurutnya, bangunan yang rusak dan fasilitas yang tidak memadai sudah dilaporkan ke pemerintah namun belum ada konfirmasi terkait masalah ini.
“Jadi kami menjalankan aktivitas dan menyantuni oma, opa dengan fasilitas yang ada dan keterbatasan yang ada," ucap dia.
Agustinus menambahkan, jumlah lansia ada 66 orang di tempatkan di 11 wisma dan di dampingi oleh 10 pengasuh. UPTD itu juga mengalami kewalahan untuk identitas diri dan BPJS.
Baca juga: UPT Panti Budi Agung Dinsos NTT Layani Vaksinasi Booster untuk Lansia
“Bpjs menjadi salah satu kendala untuk kami karena mereka datang tanpa bpjs. Tapi kami tetap upayakan untuk mereka tetap diberikan pelayanan pengobatan,” ujarnya.
Ia berharap, semoga apa yang sudah di lakukan untuk membantu lansia dapat terus terealisasi dengan keterbatasan yang ada namun tetap memberikan yang terbaik.
Hasna Yunus, S.Ag Kasubag Tata Usaha UPTD Lanjut Usia Kesejahteraan Sosial Budi Agung menambahkan, untuk ketersediaan bahan pangan dan obat obatan masih sangat terbatas.
“Untuk obat obatan masih terbatas jadi terkadang kami kewalahan, karena oma opa ini hampir setiap hari ada yang sakit. dan untuk makanan juga anggaran yang di berikan Rp. 30.000.00 perhari untuk makan 3 kali,” kata Hasna
Hasna berharap, semoga pemerintah lebih memperhatikan tentang fasilitas yang belum memadai, dana yang terbatas kemudian obat-obatan yang masih kurang. (Cr18)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS