Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Malam Natal Sabtu 24 Desember 2022, Tuhan Datang Sebagai Seorang Bayi
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Tuhan Datang Sebagai Seorang Bayi.
* Supaya kita tidak melupakan Tuhan dalam hidup kita. Supaya kita tidak mengabaikan tuntutan-tuntutan agama, tuntutan hidup moral, supaya kita menjadikan Tuhan dan tuntutanNya nomor satu dalam hidup dan tingkah laku kita.
* Bahwa apa yang kita buat sekarang ini, baik dalam hidup beragama, maupun dalam bidang hidup yang lain, sangat menentukan nasib kita di masa depan. Hari ini baik, besok lusa baik; hari ini buruk, besok lusa buruk.
* Supaya jangan merasa tenang dalam usaha mencari Tuhan. Seperti kata Santo Agustinus: Tuhan, hati kami selalu gelisah sampai dia beristirahat dalam Dikau”.
Hanya dalam Tuhan kita merasa aman, damai dan tentram.
Baca juga: Link Live Streaming Misa Natal 2022 di Gereja-gereja Keuskupan Denpasar dan Teks Lengkap Misa
Doa
Allah Bapa yang kekal dan tak tampak, bukalah surga dan nyalakanlah cahaya di dunia, agar dalam wajah PuteraMu yang lahir malam ini, kami dapat mengenali wajahMu dan semakin mengimani betapa besar cinta kasihMu kepada kami dan betapa besar hasratMu untuk berada di tengah-tengah kami. Demi Kristus Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.
Sahabatku yang terkasih, Selamat Pesta Natal. Natalku, Natalmu, Natal kita bersama. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Teks Lengkap Bacaan Malam Natal 24 Desember 2022

Bacaan Pertama: Yes 9:1-6
“Seorang Putra telah diberikan kepada kita.”
Bacaan dari Kitab Yesaya:
Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar, terang telah bersinar atas mereka yang diam di negeri kekelaman.
Engkau, ya Tuhan, telah banyak menimbulkan sorak-sorai dan sukacita yang besar.
Mereka telah bersukacita di hadapan-Mu seperti orang bersukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorai di waktu membagi-bagi jarahan.
Sebab kuk yang menekan bangsa itu dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Median.