Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Jumat 16 Desember 2022, Aku Diutus Oleh Bapa
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul "Aku Diutus Oleh Bapa.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Aku Diutus Oleh Bapa.
Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Yesaya 56:1-3a.6-8, dan bacaan Injil Yohanes 5: 33-36.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Jumat 16 Desember 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Ibu Bapak, saudari/a terkasih dalam Kristus.
Bacaan-bacaan suci yang kita dengar dan renungkan pada hari ini adalah kesaksian Yesus tentang diriNya sendiri dan tentang rumah Tuhan yang menjadi rumah doa bagi segala bangsa asing yang menggabungkan diri pada Tuhan di GunungNya yang Kudus.
Yesaya dalam bacaan pertama memberikan gambaran tentang umat yang menaruh percaya kepadaNya seperti “orang asing yang menggabungkan diri kepada Tuhan, untuk melayani Dia dan mengasihi namaNya, menjadi hambaNya yang berpegang pada perjanjianNya.”
Inilah ciri orang yang percaya kepada-Nya. Dan Yesus dalam Injil Yohanes hari ini, membuat penegasan yang lebih kuat tentang diriNya tanpa menyudutkan Yohanes Pembaptis.
Yohanes Pembaptis tetap menjadi seorang nabi besar seperti pelita yang bernyala dan bercahaya. Dan semua orang mengakui itu.
Namun Yesus sendiri memberi tekanan utama pada diriNya. “Tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia.”
Yesus mengajar sesuatu yang berbeda. Pada umumnya orang merasa tersanjung karena banyak orang memberikan kesaksian tentang dirinya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 16 Desember 2022, Memberi Kesaksian Melalui Pekerjaan
Tapi bagi Yesus, Dia tidak sama sekali membutuhkan kesaksian manusia, “…segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku supaya Kulaksanakan."
Pekerjaan itulah yang memberi kesaksian tentang diriKu, bahwa Aku diutus Bapa.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Kesaksian Yesus tentang diriNya bukan untuk membandingkan diriNya dan Yohanes Pembaptiis, tetapi lebih mengarah kepada tanggapan orang Yahudi yang salah menerjemahkan tentang apa yang telah dibuat oleh Yohanes Pembaptis.