Berita NTT
STIKOM Uyelindo Kupang Gelar FGD VI Untuk Sosialisasi Sistem Informasi Akademik MBKM dan PK-KM 2022
Ketua STIKOM Uyelindo Kupang, mengatakan kegiatan hari ini merupakan rangkaian kegiatan-kegiatan dari yang sebelumnya
PKMB itu membuat kampus mengubah paradigma sehingga kita membuka sistem ini agar semuanya selalu siap termasuk mahasiswa juga.
"Kita buka slotnya untuk semester 5 yang bisa melaksanakan program MBKM. Maka, itu perlu diatur bagaimana mahasiswa itu kuliah, setelah itu hasil dari nilainya akan dikembalikan ke kampus asal," ucap Marianus.
Marianus berharap agar sistem Informasi Akademik Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan Program Kompetisi Kampus Merdeka bisa digunakan.
"Saya harap juga kita berlanjut ke tahap setelah itu yaitu program kompetisi kampus merdeka tahap kedua tahun 2023 yang sekarang sudah dibuka.
Untuk tahun ini, lanjutnya kita dapat hibah operasional ISS ditingkat institusi. Tahun depan kita mau mengajukan di program studi (prodi). Kalau di prodi lebih banyak infrastruktur.
"Saya harapkan tahun depan kita bisa melanjutkan dan dipercayai oleh dikti untuk melanjutkan program ini. Karena targetnya di tahun 2025 itu, di atas 30 % mahasiswa itu sudah mengambil haknya untuk bisa mengikuti PKMB itu bisa terpenuhi," ucap Marianus.
Hal yang sama disampaikan CV. REDEVIK (REPUBLIK DEVELOPER PASIFIK), Ryan Peterzon (Developer) selaku pembawa materi dalam FGD ini, mengatakan Pengembang aplikasi SiKaKado. Memang ada kendala terkait rentang waktu yang diberikan tidak terlalu banyak.
"Mungkin ada beberapa yang kita perbaiki sambil jalan tetap diupdate jika mungkin ada error," ucap Rian.
Baca juga: Ketua BEM STIKOM Uyelindo Kupang Apresiasi Kehadiran Menteri PPPA di Daratan Timor
Namun, lanjutnya untuk proses pendaftaran dan kegiatannya mungkin sudah hampir 80 % atau 90 % , sisanya mungkin ada sedikit perbaikan atau ada update yang diperlukan dan mungkin ada beberapa fitur yang ditambahkan. Karena proses ini akan berlanjut dan mungkin ada proses Maintenance dan pengembangan lanjutan.
Rian berharap sistem yang sudah dikembangkan bisa membantu mahasiswa dan bisa diterapkan di kampus lainnya juga.
"Kalau sistem ini bisa diterapkan mungkin kedepannya sistem Uyelindo ini juga bisa dipakai ditempat lain dan juga kedepannya tidak hanya digunakan di STIKOM Uyelindo saja tapi mungkin bisa digunakan oleh kampus-kampus yang lain di NTT,"ucap Rian.
Emanuel Safirman Bata, S.Kom., M.T, selaku Dosen mobile computing sekaligus Pengembang sistem informasi akademik mandiri (SiAmir) di STIKOM Uyelindo menyampaikan masukan dan sarannya untuk pengembangan sistem agar setiap kegiatan mahasiswa harus diketahui oleh dosen Pembimbing lapangan (DPL) melalui sistem itu, sehingga DPL juga bisa memantau kegiatan yang dilakukan mahasiswa.
Peserta yang hadir dalam kegiatan ini berjumlah 40 orang yang terdiri dari Dosen dan pegawai Stikom Uyelindo, panitia dan perwakilan yayasan serta Seorang pemateri dari CV. REDEVIK (REPUBLIK DEVELOPER PASIFIK), Ryan Peterzon. (Cr.20)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS