KKB Papua
KKB Papua – Nelson Ondi Angkat Bicara, Desak Panglima TNI Basmi KKB Papua di Kepulauan Yapen
Nelson Ondi, Ketua Pemuda Pacamarga Kabupaten Jayapura meminta Panglima TNI Andika Perkasa untuk membasmi Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua.
POS-KUPANG.COM – Nelson Ondi, Ketua Pemuda Pacamarga Kabupaten Jayapura meminta Panglima TNI Andika Perkasa untuk membasmi Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua.
Langkah itu dipandang wajib dilakukan Panglima TNI, sebab kelompok separatis tersebut kini semakin menjadi-jadi. mereka terus membuat masyarakat resah, Apalagi tindakannya semakin kejam, sesuka hati membunuh aparat dan warga sipil lainnya.
Nelson Ondi melontarkan pernyataan tersebut merespon peristiwa baku tembak antara KKB Papua dan aparat kepolisian Polres Kepulauan Yapen yang mengakibatkan seorang warga sipil tewas.
Warga sipil yang tewas tersebut, bernama Yaferson Sayuri, seorang warga sipil yang ikut Polres Kepulauan Yapen untuk memangkas pohon.
Baca juga: KKB Papua - Faizal Ramadhani Ungkap Sosok Penembak Karyawan Bank Papua, Napi yang Kabur dari Lapas
Yaferson Sayuri jadi korban penembakan saat KKB Papua melakukan pnyerangan secara mendadak kepada aparat kepolisian Kepulauan Yapen, Selasa 13 Desember 2022 sore.
Aksi baku tembak itu terjadi di KM 1 Jalan Trans Yapen Saubaba - Angkaisera, Distrik Yapen Utara, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, Selasa 13 Desember 2022 sore.

Dalam insiden itu, Yaferson Sayuri terkena tembakan di bagian punggung. Korban sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis, namun usaha itu sia-sia.
Sebelum mendapat perawatan intensif di rumah sakit, korban telah lebih dahulu menghembuskan nafasnya yang terakhir.
Atas fakta itulah, Ketua Pemuda Pacamarga Kabupaten Jayapura, Nelson Ondi angkat bicara. Ia meminta Panglima TNI segera mengerahkan prajurit ke Kepulauan Yapen untuk membasmi KKB Papua.
Nelson Ondi yang juga tokoh pemuda Kabupaten Jayapura itu, mengatakan, kelakuan KKB Papua itu sangat membahayakan masyarakat.
Baca juga: KKB Papua - Kalenak Murid Jadi Target TNI Polri: Daftar Kejahatannya Kini Sudah Dikantongi Aparat
Tindakannya tidak patut diberi toleransi, karena apa yang dilakukannya sangat mengganggu stabilitas, dan menimbulkan keresahan dalam masyarakat.
"Panglima TNI harus turunkan personel untuk bersihkan teroris-teroris ini. Jangan takut dengan isu pelanggaran HAM, sebab mereka itu teroris," kata Nelson Ondi di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu 14 Desember 2022.
Selain Panglima TNI kerahkan pasukan, lanjut Nelson Ondi, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen juga harus mengambil langkah-langkah konkrit dalam menangani aksi separatis ini.
Dikatakannya, pemerintah daerah sebenarnya mudah menangani kasus semacam ini karena alokasi dana dari pemerintah pusat relative besar.
Suntikan dana otonomi khusus tersebut, lanjut dia, selain untuk item pembangunan, tapi juga untuk menangani kekejaman yang dilancarkan KKB Papua.
"Suntikan dana Otonomi khusus (Otsus) itu harus digunakan pula untuk membantu aparat dalam menangani aksi teroris.Ini penting supaya masyarakat tidak resah di kampungnya sendiri," ujarnya.
Menurut dia, aksi yang dilakukan KKB di Kepulauan Yapen hanya bisa diatasi dengan operasi khusus. Untuk itu semua komponen, terlebih pemerintah harus segera mengambil langkah konkrit terkait hal itu.
"Negara tidak perlu takut dengan pelanggaran HAM karena itu bukan isu utama di dunia. Negara janga tertipu oleh isu yang diciptakan oleh kelompok teroris," pesan Nelson Ondi.
Menurut Nelson, apabila aksi KKB Papua itu tidak segera ditangani, maka bisa memberi dampak terjadinya konflik horizontal di Tanah Yapen-Papua.
Baca juga: KKB Papua - Darius Yumame Tewas Ditembak di Pasar Sinak, Peluru Bersarang di Kepala Korban
Dia menyebutkan, dengan adanya pemekaran saat ini, maka negara lebih mudah mengatasi aksi KKB, karena ada penambahan pasukan, Polda maupun Kodim,” pungkasnya.
Untuk diketahui, KKB kembali berulah dengan dan menembak seorang warga di KM 1 Jalan Trans Yapen Saubaba - Angkaisera, Distrik Yapen Utara, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, Selasa 13 Desember 2022 sore.
Selain menembak mati Yeferson Sayuri, kelompok separatis itu juga membakar 2 unit mobil roda empat milik Polres Yapen serta satu unit mobil lainnya.
Peristiwa penembakan ini terjadi saat aparat Kepolisian hendak membuka palang jalan di Kampung Tindaret, Distrik Yapen Utara, Kabupaten Kepulauan Yapen.
Namun, ketika palang jalan hendak dibuka, KKB melepaskan tembakan ke arah aparat Kepolisian yang berada di tempat kejadian perkara (TKP).
"Akhirnya terjadi kontak tembak, sembari anggota mencari posisi yang aman dan memperhatikan pelaku penembakan yang berada di ketinggian," kata Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, Rabu 14 Desember 2022.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, kontak tembak itu berlangsung selama kurang lebih 1 jam.
"Setelah bantuan tiba, anggota melakukan penyisiran di lokasi penembakan, tapi para pelaku telah meninggalkan lokasi kejadian," ujarnya.
Ia menambahkan, rombongan yang diserang KKB itu terdiri dari anggota Polres Kepulauan Yapen dan 3 orang operator sensor.
Baca juga: KKB Papua - Ricky Wuwung Ajak Pengungsi Kembali ke Rumah: Pulanglah Distrik Yigi Sudah Aman
Seorang operator sensor atas nama Yeferson Sayuri meninggal dunia setelah menerima luka tembak di bagian punggung.
Kamal menerangkan, selepas mendapat timah panas dari KKB, korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Serui.
"Korban sudah dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan," tandasnya. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS