FISIP Corner Undana Kupas Potensi Resesi dan Kesiapan Bisnis Lokal Hadapi Resesi 2023
Bank Indonesia memproyeksi pertumbuhan ekonomi NTT pada 2023 akan tetap kuat pada kisaran 4,31 sampai dengan 5,11 persen dan akan meningkat pada 2024
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Ekonomi dunia akan masuk jurang resesi pada 2023, seiring dengan tren kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan sebagian besar Bank sentral di dunia bersamaan.
Sementara Bank Indonesia memproyeksi pertumbuhan ekonomi NTT pada 2023 akan tetap kuat pada kisaran 4,31 sampai dengan 5,11 persen dan akan meningkat pada 2024.
Dalam FISIP Corner membahas Potensi Resesi 2023 dan Kesiapan Bisnis Lokal Hadapi Resesi yang dimoderatori Drs. Abas Kasim M.Si selaku Dosen Program Studi (Prodi) Administrasi Bisnis Undana yang diadakan di Pelataran Prodi Administrasi Bisnis Undana pada Jumat, 2 Desember 2022, Dr. Pius Bumi Kellen, MM selaku dosen program studi Administrasi Bisnis Undana sekaligus Pemantik Diskusi menyampaikan 8 poin penting untuk mengantisipasi terjadinya resesi 2023.
1. Cash is The King
Uang cas atau barang-barang yang likuid, dicontohkan sepeti uang dan emas yang harus dijaga. Karena kalau kita butuh makan, ketika produksi itu berjalan, uang menjadi yang paling likuid atau paling cepat untuk digunakan. Seperti membeli makanan dan sebagainya.
Baca juga: Kepala BEI NTT: Resesi Tidak Perlu Ditakuti Tapi Perlu Diwaspadai
Namun perlu diwaspadai, jika peredaran uang terlalu banyak akan menimbulkan inflasi yang menyebabkan harga barang naik.
2. Lunasi Hutang
Kemudian ketika mulai tahun 2023, penggunaan hutang dikurangi, tidak boleh menggunakan hutang apalagi gali lobang tutup lobang yang sangat berbahaya. Kalau bisa hindari utang dan gunakan uang sendiri.
3. Jangan Memulai Bisnis Baru
Bisnis yang baru sebaiknya ditunda dulu apalagi bisnis menggunakan investasi modal yang cukup besar dan jangka panjang. Seperti, mesin, gedung sebaiknya ditahan atau dihindari dulu sampai 2023 selesai.
4. Kumpul mulai sekarang sebanyak mungkin kebutuhan
Menyimpan lebih banyak bahan baku dalam bisnis minimal untuk operasi satu tahun. Begitu pun makanan, sebaiknya disiapkan makanan yang bisa dibekukan dan bisa disimpan lebih dari satu bulan.
5. Lindungi diri dan keluarga dengan Asuransi
Jika selama ini kita belum tertarik dengan asuransi, ini saatnya untuk menggunakan asuransi karena cicilan kecil tetapi penanggungan resikonya besar.
Baca juga: Resesi Ekonomi Dunia, Inflasi Minus Pangan, PBB Minta Ukraina Ekspor Gandum Melalui Koordinat Aman