Berita Kota Kupang
Tidak Punya Laboratorium Komputer, SDI Nasipanaf Sering Pinjam Laptop dari Sekolah Lain
Pihak sekolah pun akhirnya mencari cara dengan meminjam laptop dari sekolah lainnya agar para murid di sana dapat mengikuti ujian seperti ANBK
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG -Tidak adanya Laboratorium Komputer di SD Inpres Nasipanaf Kota Kupang, membuat sekolah ini seringkali menitipkan murid-muridnya kala ujian berbasis online atau menggunakan komputer.
Pihak sekolah pun akhirnya mencari cara dengan meminjam laptop dari sekolah lainnya agar para murid di sana dapat mengikuti ujian seperti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang berlangsung beberapa waktu lalu.
"Karena untuk IT kami masih tidak ada. Pertama tidak ada laboratorium. Lalu komputer kami hanya satu saja," kata Kepala SDI Nasipanaf Kristina Pare Kodu, Selasa 13 Desember 2022.
Ia menyebut hampir seluruh guru di sekolah tersebut memang mahir menggunakan komputer untuk keperluan sehari-hari karena masing-masing mempunyai laptop pribadi.
Baca juga: Signal Internet Terganggu, Polsek Kota Komba Bantu WiFi Untuk Pelaksanaan ANBK Tingkat SD
Namun kondisi ini berbeda dengan anak-anak yang butuh sarana prasarana maupun bimbingan untuk menggunakan komputer atau laptop.
"Tetapi untuk sekolah memang sangat kesulitan untuk diajarkan kepada anak-anak," sebutnya.
Ia menyampaikan ANBK di tahun-tahun sebelumnya terpaksa anak-anak yang hendak mengikuti ujian harus dititipkan di sekolah lainnya akibat keterbatasan tersebut.
Ia berupaya agar kegiatan itu bisa dilaksanakan di SDI Nasipanaf sendiri ketika ia menjadi kepala sekolah di tempat itu. Ia memang baru genap setahun mengajar di sekolah itu pada Desember ini.
Baca juga: Siswa SMPN Henga di Talibura Sikka Tempuh Perjalanan 14 Kilometer Ikut Ujian ANBK
Saat pelaksanaan ANBK ia berani meminjam komputer atau laptop dari sekolah lainnya agar murid-murid tidak lagi perlu berpindah ke sekolah lain.
"Kita coba sendiri dan tidak menitip murid ke sekolah lainnya. Kita komunikasikan dengan teman kepala sekolah yang belum ada siswa kelas enamnya," ucapnya.
Lobi ini dilakukan dengan salah satu sekolah yang mendapatkan bantuan laptop sebanyak 20 unit. Sekolah tersebut meminjamkan laptop mereka karena juga belum memiliki jaringan di tempat mereka.
Ia lantas mengosongkan sebuah kelas untuk menggelar ANBK di sekolah tersebut dan berhasil digelar dengan baik.
"Saya pinjam 10 unit dari mereka dan ditambah punya sekolah ada 4 unit dan guru-gurunya punya maka terjawab ANBK kami dan lancar," sebutnya. (Fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS