Berita Kota Kupang

SDI Nasipanaf Punya Hari Khusus Untuk English Day dan Reading Camp

Murid-murid yang telah mahir ini nantinya dapat mewakili sekolah tersebut dalam berbagai ajang terkait maupun saat tampil di event besar.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK.PRIBADI
GEDUNG SEKOLAH - Tampak Gedung SDI Nasipanaf Kota Kupang.Lembaga ini tanpa memiliki laboratorium komputer membuat sekolah ini seringkali menitipkan murid-muridnya kala ujian berbasis online atau menggunakan komputer. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Sekolah Dasar Inpres atau SDI Nasipanaf, Kota Kupang menerapkan English Day dan Kota Kupanguntuk meningkatkan literasi dan tingkat kemahiran membaca maupun berbahasa asing. 

Kepala Sekolah Dasar Inpres Nasipanaf,  Kristina Pare Kodu menyampaikan murid-murid diwajibkan menggunakan Bahasa Inggris dalam pergaulan atau interaksi di lingkungan sekolah setiap Kamis. 

"Ada hari khusus yang dijadikan English Day atau hari Bahasa Inggris yaitu setiap Kamis," sebutnya, Selasa 13 Desember 2022.

Baca juga: WKRI Ranting Yesus Maria Yosep Penfui Kota Kupang Gelar Rekoleksi

Sedangkan untuk pemahaman secara khusus pun dibentuk kelompok sesuai klasifikasi kemampuan siswa yang nantinya dibimbing lagi terkait kemahiran penggunaan Bahasa Inggris.

"Itu pada kegiatan ekstrakurikuler," tambah dia. 

Murid-murid yang telah mahir ini nantinya dapat mewakili sekolah tersebut dalam berbagai ajang terkait maupun saat tampil di event besar. 

Mantan guru SD Oepoi ini mengakui memang tidak mudah untuk mengajarkan atau menarik minat seluruh anak-anak di sekolah tersebut terhadap bahasa Inggris. 

Namun begitu pembudayaan bahasa Inggris menurutnya tetap perlu dibiasakan sebagai salah satu kemampuan siswa. 

Baca juga: Menteri Sosial RI Kunjung NTT, Adi Koroh: Bukti Pemerintah Tidak Tidur

Selain English Day terdapat juga Reading Camp atau pelajaran tambahan untuk membaca bagi siswa yang berlangsung setiap Sabtu.

Reading Camp ini adalah kegiatan literasi. Dalam Reading Camp nantinya dipilah per kategori lagi. Misalnya kelas satu hingga tiga digabung siswanya yang belum lancar mengeja, membaca huruf, lalu ada pula kelompok khusus suku kata maupun kalimat. 

"Jadi kami berikan nama-nama kelompok. Nanti yang sudah lancar baca huruf kami pindahkan dia ke membaca suku kata sehingga semua dapat lancar membaca," tukasnya.

Sementara yang sudah lancar membaca, lanjut dia, diajarkan untuk mengembangkan diri dalam bidang seni seperti menyanyi dan menari juga public speaking.

"Mereka diajarkan teknik membaca juga di depan teman-teman mereka menggunakan pengeras suara jadi mereka latihan tampil di depan umum," sebutnya. (Fan)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved