Berita Kota Kupang
Mahasiswa IAKN Kupang Berempati Dengan Anak Panti Asuhan Syalom Sikumana
Kehadiran para mahasiswa dan dosen ini selain sebagai bagian dari kegiatan kampus untuk mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar
Penulis: Edi Hayong | Editor: Edi Hayong
lihat foto
Ada 3 bangunan yang dibangun di atas tanah milik Pemerintah Kota Kupang. Satu bangun merupakan kantor, satu bangunan asrama dan satu bangunan aula pertemuan dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.
"Kami sedang berencana membangun gedung tiga lantai di wilayah Kelurahan Sikumana. Harapan tentu ada donatur atau pemerintah ikut membantu proses pembangunannya," harap wanita asal Pulau Sumba ini.
Ditanya latar belakang penghuni panti, Yuliana menyampaikan bahwa mereka berpendidikan SD sampai Perguruan Tinggi. Bahkan ada yang orangtua masih adapun memilih untuk tinggal di Panti Asuhan Syalom.
"Keluarga yang antar sendiri ke panti. Kami tampung dan mendidik mereka. Kami semua seperti saudara sendiri. Kalau yang keluarga di Kupang setahun bisa 3 kali kunjung. Tapi yang jauh dari Kupang biasanya setahun sekali," tutur Yuliana.
Baca juga: Belasan Polisi Wanita Rayakan 74 Tahun Hari Jadi Polwan Bersama Anak Panti Asuhan di Kupang
Dirinya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada dosen dan mahasiswa IAKN yang walau dengan kesibukan masih memperhatikan penghuni Panti Asuhan Syalom.
"Kami tidak bisa membalas kebaikan ibu dosen dan mahasiswa ini. Saya bersama anak-anak penghuni panti ucapkan terima kasih atas kepedulian ini," ujarnya.
Dirinya berharap masih ada orang lain yang berbaik hati ikut memberi perhatian terhadap penghuni Panti Asuhan Syalom Sikumana ini.
Pasalnya, walaupun mereka tinggal di panti namun semangat untuk bersekolah sangat tinggi. Bahkan ada yang kini sedang kuliah di STIKES Maranatha Kupang guna memperbaiki nasib kedepannya.
Disaksikan Pos Kupang, kehadiran Dosen dan mahasiswa ini disambut penuh sukacita oleh penghuni Panti Asuhan Syalom. Mereka membaur dari anak usia SD hingga Perguruan Tinggi tanpa rasa sungkan.
Sebelum acara pembagian sembako, didahului dengan ibadah singkat yang dipimpin Pendeta Istin Hastuti, S.Th dari Gereja Masehi Musafir Indonesia Namosain. Juga ada puji-pujian rohani dari para mahasiswa yang turut menyemarakan suasana.
Dalam pesan rohaninya Pendeta Istin menegaskan bahwa dalam kepapaan dan kesulitan ternyata masih ada umat yang memberi. Ia berharap para penghuni panti tetap tabah dan sabar dengan menyerahkan segala kehidupan kedalam tangan Tuhan dan diyakini berkat akan mengalir dengan sendirinya.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
