Berita TTS

Desa Penyumbang Stunting Terbanyak di TTS Dapat Perhatian dari Kopernik dan Pemerintah Polandia

Kopernik bekerja sama dengan berbagai mitra di sektor pembangunan, publik, dan swasta untuk mendorong inovasi produk

Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/ADRIANUS DINI
LAUNCHING - Suasana kegiatan diseminasi hasil program dan launching kebun warga di kantor Desa Kesetnana, Kab. TTS oleh Yayasan Kopernik bersama pemerintah Polandia dan mitra lainnya, Sabtu, 26 November 2022.   

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini

POS-KUPANG.COM, SOE - Desa Kesetnana, Kecamatan Mollo Selatan Kabupaten TTS merupakan desa penyumbang angka stunting tertinggi di daerah ini.

Tercatat, ada 240 anak stunting di Desa Kesetnana, Kecamatan Mollo Selatan Kabupaten TTS

Kondisi tersebut mendapat perhatian dari Yayasan Kopernik yang bekerjasama dengan pemerintah Polandia dan beberapa mitra lain seperti lembaga Timor Moringa, Yayasan Hati Melayani dan Yayasan Timor Koejawas.

Baca juga: Pembunuhan dan Pemerkosaan Gadis di TTS, Polres TTS Tangkap Pelaku

Ms. Ewa Wojkowska, salah satu pendiri Yayasan Kopernik menjelaskan Yayasan Kopernik merupakan organisasi yang berfokus pada penelitian dan pengembangan untuk menemukan solusi efektif yang berpotensi menjawab tantangan sosial dan lingkungan. 

Dia menjelaskan, Kopernik bekerja sama dengan berbagai mitra di sektor pembangunan, publik, dan swasta untuk mendorong inovasi produk, layanan, dan pendekatan yang mendukung masyarakat prasejahtera," ungkapnya.

"Pada September sampai November 2021 kami telah melaksanakan program pencegahan stunting di desa Kuatae. Sebagai tindak lanjut atas keberhasilan program tahun lalu, Yayasan Kopernik melanjutkan program pencegahan stunting di desa Kesetnana yang dimulai pada Juli 2022," urainya.

Sehubungan dengan akhir pelaksanaan program ini pihaknya melaksanakan kegiatan Diseminasi Hasil Program dan Launching Kebun Warga di kantor Desa Kesetnana, Sabtu, 26 November 2022.

Yayasan ini bekerja sama dengan pemerintah Polandia, yang juga memiliki semangat yang sama untuk berupaya dalam penurunan angka stunting di Kabupaten TTS, khususnya di Desa Kesetnana.

Baca juga: BREAKING NEWS: Gadis SMP di TTS Diperkosa dan Dibunuh di Kali Mati, Polisi Lakukan Olah TKP

"Di Kesetnana, Yayasan Kopernik mulai masuk dan melakukan eksperimen serta riset sekitar enam bulan lalu," imbuhnya.

Dirinya mengatakan, setelah enam bulan bersama masyarakat Desa Kesetnana dengan pola pendekatan xang dipakai yakni: riset dan eksperimen diketahui bahwa potensi makanan bergizi yang berpotensi untuk memacu pertumbuhan anak cukup banyak di daerah ini.

Namun masyarakat kurang memahami jenis-jenis makanan lokal yang memiliki cukup nutrisi.

Dia menyebut, karena kurang pemahaman, masyarakat menjual produk makanan lokal yang bergizi tinggi lalu membeli makanan pabrikan yang justru kurang nutrisi. 

"Pola hidup tersebut yang kita edukasi agar masyarakat mengetahui makanan mana yang baik untuk gizi keluarga dan mana yang tidak perlu," ucapnya.

Baca juga: Pemilu 2024, KPU TTS Sosialisasikan Pembentukan Badan Adhoc

Sementara itu, utusan Kedutaan Polandia untuk Indonesia, Ms Monika Firlus yang hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan, pihaknya cukup menaruh perhatian kepada perkembangan anak.

Karena itu, pihaknya menyambut baik kerja sama dengan Yayasan Kopernik dan mitranya untuk mengentas angka stunting di wilayah ini.

Dia berharap agar program-program yang dilaksanakan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat setempat dalam upaya penanggulangan stunting.

"Dengan edukasi penyajian makanan bernutrisi, semoga ibu-ibu yang berperan besar dalam urusan perkembangan anak, kesehatan anak dan juga pendidikan anak semakin baik ke depan," tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati TTS, Johny Army Konay menyampaikan terima kasih kepada semua pihak termasuk Yayasan Kopernik bersama pemerintah Polandia dan mitra Kopernik lainnya yang telah turut menaruh perhatian pada kasus stunting di wilayah TTS.

"Penanggulangan stunting mendapat perhatian serius dari pemerintah maupun LSM sehingga diharapkan porsi ini turut memberikan efek positif terhadap pengurangan angka stunting di daerah ini," ungkapnya.

Baca juga: Bupati Epy Lantik 22 Pejabat di Lingkup Pemda TTS

Dia juga berpesan agar dana desa 20 persen yang dialokasikan untuk penanggulangan stunting dapat dimanfaatkan dengan baik.

"Saya atas nama Pemkab TTS mengucapkan terima kasih atas keterlibatan pemerintah Polandia yang bekerja sama dengan Yayasan Kopernik serta mitranya untuk membantu kami menangani stunting di TTS," tuturnya.

Senada Ketua TP PKK Kabupaten TTS, Oktoviana Tahun-Lado menyampaikan terimakasih kepada pemerintah Polandia bersama Yayasan Kopernik dan mitranya yang ikut peduli dalam upaya penanggulangan angka stunting di Desa Kesetnana.

la berharap, program-program yang telah diberikan masyarakat menindaklanjutinya dengan baik agar berman faat untuk perkembangan keluarga.

"Kami dari TP PKK tingkat Kabupaten TTS akan terus mendukung upaya penanggulangan stunting," ungkapnya.

Selanjutnya, Kepala Desa Kesetnana, Yung Liu menyampaikan, terkait persoalan stunting pemerintah desa tidak bekerja sendiri untuk mengatasinya. 

Untuk itu, dia berharap agar pihak-pihak yang peduli dengan persoalan sosial ikut membantu pemerintah desa untuk menanggulanginya.

Baca juga: Kantor Bahasa NTT Gelar Festival Tunas Bahasa Ibu di SMPN 3 Soe TTS

"Di Kesetnana persoalan sosial pemasyarakatan cukup kompleks, sehingga tentu kami tidak bisa bekerja sendiri untuk mengatasinya. Kami membutuhkan dukungan baik dari pemerintah maupun LSM yang ada agar turut membantu kami," katanya. (din)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved