KKB PAPUA

KKB PAPUA - Muhammad Ralas Dihabisi KKB Papua di Tengah Hutan, Istri Ungkap Fakta Mengerikan

Hingga saat ini, Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua, tak henti-hentinya melakukan aksinya menembak dan membunuh warga sipil di daerah itu.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
KORBAN KEGANASAN KKB - Muhammad Ralas, korban keganasan KKB Papua saat dimakamkan di Manokoari, Papua Barat. Muhammad Ralas ditembak di bagian perut bagian kanan, oleh orang tak dikenal. Di Papua, orang tak dikenal identik dengan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata atau biasa disebut KKB Papua 

Melihat suaminya terluka, Nurmala langsung berusaha sekuat tenaga untuk membawa korban ke RS AL Manokwari. Maksudnya agar segera mendapatkan penanganan medis.

"Setelah urus surat-surat, ternyata hanya dilakukan pemulihan di bagian usus dan akan dirujuk ke Makassar," jelasnya.

Mungkin karena peluru itu belum diangkat dari tubuh korban, sehingga korban akhirnya menghembuskan nafas terakhir sebelum dirujuk ke Makassar.

Pelurunya Mungkin Beracun

Pasca suaminya meninggal dunia, Nurmala sepertinya tak puas dengan keadaan itu. Terdorong oleh rasa ingin tahu, Nurmala pun meminta dokter untuk mengambil peluru yang bersarang di tubuh suaminya.

"Saya minta dokter untuk melakukan operasi. Saya ingin lihat, seperti apa peluru yang ada di dalam tubuh korban," tutur Nurmala.

Rupanya dokter mengabulkan apa yang diminta. Tim dokter akhirnya berhasil mengambil peluru dari dalam tubuh korban.

Baca juga: KKB Papua - Jenderal Daniel Silitonga Kejar KKB Papua: Kelihatannya Mudah Tapi Medannya Berat

"Peluru yang ada di tubuh suami saya itu, beda dengan milik aparat. Bentuk pelurunya beda sekali," tutur Nurmala.

Menurut dia, kemungkinan peluru itu bersumber dari senjata rakitan. Peluru itu pun rakitan karena modelnya lain sekali. Bedang dengan peluru milik aparat.

"Bentuknya sangat beda dengan aparat punya. Karena sangat beda, mungkin peluru itu dicetak sendiri," ungkap Nurmala.

"Kami orang bodoh ini menduga, peluru ini tidak biasanya peluru ini mungkin mengandung racun," katanya.

Dia juga menyebutkan, penembakan suaminya tersebut merupakan hal yang tidak biasa. Ada kemungkinan sudah direncanakan sebelumnya.

Dugaannya itu muncul karena sebelum kejadian penembakan itu ada beberapa orang yang tidak dikenal, ditemukan beraktivitas di lokasi kejadian.

Hanya saja, lanjut dia, orang-orang itu tidak dikenal sama sekali. Korban tidak mengenal satu orang pun yang tiba-tiba ada di tempat itu.

"Orang tidak jelas itu ada di lokasi kejadian sejak peristiwa di Bintuni. Hanya saja korban tidak kenal satu pun," imbuhnya.

Baca juga: KKB PAPUA - Pergerakan Anak Buah Mathius Gobay Terpantau Drone, Aparat Brimob Terpaksa Bertindak

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved