Berita Sumba Barat

Wabup Sumba Barat John Lado Hadiri Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia di Badung Bali

Kegiatan Hari Anti Korupsi Sedunia dihadiri  pimpinan KPK, para gubernur, bupati dan walikota pada Korwil V KPK, Forkopimda Provinsi Bali

Penulis: Petrus Piter | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HUMAS Setda Sumba Barat
Wakil Bupati Kabupaten Sumba Barat, John Lado Bora Kabba, S.Pd bersama Ketua DPRD Sumba Barat, Drs.Dominggus Ratu Come dan Sekda Sumba Barat, Yermia Ndapa Doda, S.Sos mengikuti acara peringatan hari anti korupsi sedunia di Badung, Bali, Kamis 24 Nopember 2022 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter

POS-KUPANG.COM, WAIKABUBAK - Wakil Bupati Kabupaten Sumba Barat / Wabup Sumba Barat John Lado Bora Kabba, S.Pd dan Ketua DPRD Kabupaten Sumba Barat, Drs.Dominggus Ratu Come serta didampingi Sekretaris Daerah, Yermia Ndapa Doda, S.Sos dan Inspektur menghadiri acara  Road to Hari Anti Korupsi Sedunia tahun 2022 di Balai Budaya Giri Nata Mandala Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Kamis, 24 Nopember 2022.

Kegiatan Hari Anti Korupsi Sedunia dihadiri  pimpinan KPK, para gubernur, bupati dan walikota pada Korwil V KPK, Forkopimda Provinsi Bali dan undangan lainnya.

Pelaksanaan kegiatan tersebut  dalam rangka memperingatan hari anti korupsi sedunia  (Hakorda) pada Direkorat KPK Korwil V yang meliputi Provinsi Bali, NTB, NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.

Baca juga: Pekan Raya Perubahan, Ajang Anak-anak Sumba Barat Pamerkan Cara Atasi Masalah Lingkungan

Kegiatan Roat to Hakorda mengusung tema "Indonesia Pulih Bersatu Berantas Korupsi"  berlangsung selama 2 (dua) hari dengan acara  berupa seminar, talkshow, kunjungan ke mall pelayanan publik (MPP), senam anti korupsi, pameran anti korupsi dan kegiatan lainnya.

Forum tersebut juga sebagai ajang bertukar pikir, kolaborasi dan silaturahmi antara pemerintah Provinsi, maupun Kabupaten dan kota ketujuh provinsi wilayah Korwil  V KPK.

Demikian siaran pers Humas Setda Sumba Barat, Jumat 25 Nopember 2022

Pimpinan KPK, Dr. Nurul Ghufron,SH, MM dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah yang telah berkomitmen mencegah dan memberantas korupsi di wilayah masing-masing.

Dikatakan sejak tahun 2004, sekitar 1.137 orang  terkena operasi tangkap tangan (OTT). FAktanya, korupsi tetap saja terjadi. Ini menunjukkan tak cukup dan  tak selesai hanya dengan ditangkap. Hal tersebut  menyebabkan pihaknya memikirkan perlu pendekatan berbeda agar korupsi di Indonesia bisa terberantas yakni dengan menjadi sebuah kesadaran ataun kebudayaan baru yakni  budaya anti korupsi.

Baca juga: Bupati Sumba Barat Terima Bantuan Generator Oksigen Dari Kadin Indonesia

Lebih lanjut, ia menyebutkan acara Road to Hakordia ini terlaksana dengan tujuan memberikan warna baru, budaya baru bahwa Indonesia ke depannya bukan berbudaya korupsi tetapi berbudaya anti korupsi. Kita perlu membudayakan, mengharmonisasikan tata kelola pemerintahan mulai dari anggaran, yang harapannya pro rakyat. Postur anggaran harus tercermin  benar-benar pro rakyat.

Kedua terkait  perijinan dimana ijin diberikan dengan perspektif supaya tertib dan  tidak merusak lingkungan. Dan Ketiga tentang sumber daya manusia (SDM) yakni mulai proses rekrutmen, mutasi dan  peningkatan karir dilaksanakan dengan merit sistem. Hal Ini yang harus dilakukan pemerintah daerah. *

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved