Berita Kota Kupang
Pengamat Ekonomi, James Adam: Ada Indikasi Penimbunan Minyak Tanah yang Harus Ditelusuri
provinsi NTT karena alasan menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Kita berharap ini berjalan baik dan normal.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pengamat Ekonomi DR James Adam mengatakan ada indikasi Penimbunan Minyak Tanah oleh distributor yang harus ditelusuri.
Disampaikannya pada Kamis, 27 November 2022 kepada POS-KUPANG.COM beberapa penyebab terjadinya kelangkaan minyak tanah di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pertama, turunnya kuota pada 2021 dari 108.781 KL menjadi 104.990 KL itu di luar dari kewenangan daerah BPH Migas.
Baca juga: Harga Ikan Mahal di Pasar Tradisional Kota Kupang
Pertamina dan bphmigas. Begitu juga kuota bensin. Kita tidak paham kenapa terjadi penurunan. Yang saya pahami, biasanya mereka punya peritungan sendiri.
Misalnya kenapa pada 2021 108.781 KL dan di 2022 turun menjadi 104.990 KL. Itu terjadi karena bisa jadi tingkat penyerapan di 2021 kurang apalagi terjadi pandemi Covid-19 dan juga banyak faktor.
Mungkin orang juga sudah malas pakai minyak tanah dan lebih banyak pakai gas atau pakai kayu api. Mungkin karena pemakaian gas Sehingga pada 2022 diturunkan kuotanya.
Kedua, kuota yang diberikan di tahun 2021 tidak sampai terjual habis sehingga mungkin dianalisis bahwa konsumsi minyak tanah di provinsi NTT ini atau di Kota Kupang khususnya menurun karena mungkin orang beralih dari penggunaan minyak tanah ke LPG.
Karena penggunaan kompor minyak juga banyak dampak buruknya seperti mudah terjadi kebakaran.
Baca juga: Drainase Tersumbat, Warga Bonipoi Kota Kupang Mengeluh Aroma Tak Sedap
Ia juga mendengar pernyataan Gubernur bahwa Gubernur sudah meminta melalui Pertamina NTT untuk penambahan kuota di provinsi NTT karena alasan menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Kita berharap ini berjalan baik dan normal.
Alasan lain adalah bisa saja kuota yang dikasih 104.990 KL itu masih ada, tapi kemungkinan ada dugaan distributor ada yang tahan minyak tanah di gudang dengan maksud terjadi kelangkaan.
Itu salah satu indikasi yang perlu ditelusuri karena kita bisa lihat di website kuota yang dikasih 104.990 KL sudah dikonsumsi masyarakat berarti masih ada sisa.
Sisa ini berarti masih ada di tangan distributor. Kalau sekarang terjadi kelangkaan di pasar berarti mereka ada timbun.
Sehingga masuk bulan Desember awal, semua minyak tanah untuk kepentingan bikin kue dan macam-macam baru dibongkar dengan harga eceran lebih tinggi sama seperti minyak goreng yang terjadi saat menjelang hari raya ketika masyarakat membutuhkan minyak tanah lebih tinggi.
Baca juga: Pemprov NTT Tidak Gunakan Aset Bangunan Milik Pemkab Kupang di Kota Kupang
Menurutnya tidak ada unsur politik. Kalau orang mau mulai nanti pada tahun 2023 akhir menjelang 2024. Karena masih dua tahun.