Timor Leste

Timor Leste Punya Jejak Kelam di Masa Lalu, Dijajah 3 Negara Hingga Konflik dengan Australia

Timor Leste yang kini menjadi sebuah negara baru di Asia Tenggara, ternyata punya kisah masa lalu yang sangat kelam. Dijajah 3 negara puluhan tahun.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
JEJAK KELAM - Timor Leste punya jejak kelam di masa lalu. Negara ini dikuasai tiga negara hingga timbul konflik dengan Australia. Kini Timor Leste telah menjadi negara anggota ASEAN. 

POS-KUPANG.COM - Timor Leste yang kini menjadi sebuah negara baru di Asia Tenggara, ternyata punya kisah masa lalu yang sangat kelam.

Negara yang diberi nama Republika Demokratika Timor Leste atau RDTL tersebut dulunya merupakan bekas jajahan tiga negara.

Tiga negara yang pernah bercokol di Timor Leste, yakni Portugis, Jepang dan Indonesia.

Portugis merupakan negara yang menjajah Timor leste untuk kurun waktu yang cukup lama.

Sedangkan Jepang hanya berkuasa selama tiga tahun, yakni 1942 hingga tahun 1945.

Baca juga: Gus Dur Tak Pernah Dilupakan Rakyat Timor Leste, Pernyataannya Bikin Luluh Satu Negara

Jepang pun meninggalkan negara itu, setelah kalah dalam perang dunia ke-2, dimana Hirosima dan Nagasaki lumpuh oleh bom atom.

Ibarat lepas dari mulut buaya masuk ke mulut harimau, itulah nasib Timor Leste saat itu.

Setelah ditinggalkan Jepang, negara itu kemudian dijajah lagi oleh Portugis hingga tahun 1975.

TAK BISA LUPA - Ramos Horta ungkapkan kalimat haru bahwa sampai kapan pun Timor Leste tak akan menghina Indonesia. Ungkapannya itu ternyata dilandasi sejumlah fakta tentang perjalanan panjang hingga Timor Leste lepas dari Indonesia dan kini jadi negara merdeka.
TAK BISA LUPA - Ramos Horta ungkapkan kalimat haru bahwa sampai kapan pun Timor Leste tak akan menghina Indonesia. Ungkapannya itu ternyata dilandasi sejumlah fakta tentang perjalanan panjang hingga Timor Leste lepas dari Indonesia dan kini jadi negara merdeka. (POS-KUPANG.COM)

Lantaran Portugis mendapatkan perlawanan yang sengit dari para tentara lokal, akhirnya Timor Leste pun mengumumkan kemerdekaannya pada 28 November 1975.

Kisah kelam negara itu, diurai kembali dalam sajian yang kami beberkan berikut ini.

Bahwa saat ini Timor Leste telah menjadi salah satu negara di Asia Tenggara, itu fakta yang tak bisa dipungkiri.

Lantas, seperti apakah fakta tentang Timor Leste yang perlu Anda tahu?

1. Bekas Jajahan Portugis

Masa lalu Timor Leste adalah sebuah wilayah yang merupakan bekas jajahan Portugis. Portugis pertama kali datang ke Timor Leste tahun 1520.

Tidak hanya Portugis, tetapi Belanda dan Jepang juga berusaha untuk menduduki wilayah tersebut

Perang antar negara-negara pun terjadi dan kemudian dibuat perjanjian sehingga Portugis memberikan bagian barat Timor Leste ke Belanda.

Sementara bagian timur Timor, yakni Timor Leste, tetap menjadi wilayah jajahan Portugis.

Dalam masa jajahannya, tiba-tiba Jepang datang dan menguasai Timor Leste pada 1942-1945.

Namun setelah kalah pada Perang Dunia II, Jepang kemudian meninggalkan Timor Leste, sehingga daerah itu kembali dikuasai oleh Portugis.

Baca juga: Tiga Keistimewaan Ini Antar Timor Leste Masuk Jadi Anggota Ke-11 ASEAN

Pada 28 November 1975, Timor Leste mendeklarasikan kemerdekaan dari Portugis. Kemerdekaan wilayah Timor Leste itu diumumkan oleh Front Revolusi Kemerdekaan Timor Leste (Fretelin) yang merupakan salah satu partai di Timor Leste.

Saat Fretelin berkuasa, gejolak internal Timor Leste demikian mencekam. Partai-partai politik saling serang, sehingga terciptalag instabilitas di wilayah tersebut.

2. Jadi Provinsi ke-27 Indonesia

Tak lama setelah itu, pasukan Indonesia datang pada 7 Desember 1975. Pada 1976, Indonesia menyatakan jika Timor Leste menjadi bagian negara Indonesia sebagai provinsi ke-27 dengan nama Provinsi Timor Timur.
Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk melakukan pembangunan di Timor Leste, tetapi ada golongan yang tidak puas dan melakukan tindakan separatis.

Sebelumnya Indonesia melakukan perundingan dengan Portugis. Bahkan, kedua negara membuat perjanjian referendum di Timor Leste pada 5 Mei 1999.

TENTARA TIMOR LESTE - Parade militer kebanggaan Timor Leste. Saat ini Departemen Pertahanan Amerika Serikat membantu armada penerbangan untuk angkatan udara negara tersebut. Sejumlah personel militer Timor Leste juga sedang diikutkan dalam latihan militer di Massachusetts, Amerika Serikat.
TENTARA TIMOR LESTE - Parade militer kebanggaan Timor Leste. Saat ini Departemen Pertahanan Amerika Serikat membantu armada penerbangan untuk angkatan udara negara tersebut. Sejumlah personel militer Timor Leste juga sedang diikutkan dalam latihan militer di Massachusetts, Amerika Serikat. (POS-KUPANG.COM)

Perjanjian dua negara itu dikenal sebagai New York Agreement dengan adanya pengawalan masalah oleh PBB.
Kemudian dibentuk United Nations Mission in East Timor (UNAMET) pada 11 Juni 1999.

3. Pisah dari Indonesia

Pada 30 Agustus 1999, Timor Leste mengadakan jajak pendapat atau referendum untuk memilih melepaskan diri atau tetap bersama Indonesia.

Referendum ini didukung PBB yang juga mengakhiri konflik yang terjadi sebelumnya. Saat itu kondisi rakyat Timor Leste hidup dalam konflik, kelaparan, hingga penyakit. Tercatat, lebih dari 250.000 korban meninggal dari dampak tersebut.

Pada 31 Agustus 1999, penentuan pendapat untuk menentukan masa depan Timor Leste berlangsung lancar.

Pemilih yang berpartisipasi dalam referendum mencapai 90 persen, sehingga penentuan pendapat tidak berlangsung lama.

Selanjutnya PBB mengumumkan hasil jajak pendapat pada 4 September 1999.

Baca juga: Ramos Horta Ungkap Fakta Haru: Sampai Kapan pun Timor Leste Tak Akan Hina Indonesia

Hasilnya dari sekitar 450.000 pemilih, sebanyak 78,5 persen warga Timor Leste memilih untuk menolak otonomi, 21 persen memilih otonomi, dan 1,8 persen dinyatakan tidak sah.

Sekjen PBB saat itu, Sekjen PBB Kofi Annan mengatakan bahwa hasil itu menunjukkan penduduk Timor Leste menginginkan memisahkan diri dari Indonesia.

4. Merdeka Tahun 2002

Timor Leste yang dulunya bagian Indonesia bernama Timor Timur, secara resmi menjadi negara baru pada 20 Mei 2002.

Pada 2016, Timor Leste menandatangani perjanjian The Certain Maritime Arrangements in the Timor Sea (CMATS) dengan Australia.

Perjanjian ini mencakup ladang gas luas bernilai miliaran dollar AS, bagi dua negara.

Tetapi, belakangan Dili menuding Australia melakukan misi mata-mata demi mendapatkan keuntungan komersial dari negosiasi yang berlangsung sejak 2004.

Kemudian, Timur Leste mengajukan desakan agar perjanjian itu diakhiri. Dili resmi mengajukan kasus itu ke Mahkamah Internasional PBB pada Juni 2015.

5. Akhiri Perjanjian Batas dengan Australia

Pada 2007, Dili dan Canberra terlibat dalam silang sengketa mengenai batas wilayah Timor Leste-Australia.

Ketika kasus itu mencuat, Timor Leste pun membawa persoalan tersebut ke Mahkamah Arbitrase Internasional di Den Haag, Belanda.

Baca juga: Masuk Indonesia Tanpa Dokumen, Pemuda Timor Leste Ini Nekat Bermalam di Kantor Polisi

Timor Leste pun memastikan bahwa tuntutan mereka agar perjanjian CMATS dengan Australia harus segera diakhiri.

Bersamaan dengan itu, muncul harapan akan adanya pendapatan bagi Timor Leste dari eksplorasi kandungan gas alam yang ada di wilayah itu.

Hasilnya harap-harap cemas. Kandungan gas alam di negara itu dikabarkan terus merosot sementara utang negara terus meningkat.

Mungkin karena fakta itu, sehingga sampai saat ini kualitas hidup masyarakat Timor Leste masih di bawah rata-rata.

6 Jadi Anggota ASEAN

Pada 11-13 November 2022, Timor Leste kembali mengukir sejarah baru. Pada tanggal tersebut, negara yang dipimpin Presiden Ramos Horta itu dinyatakan diterima sebagai anggota ke-11 ASEAN.

Kesepakatan menerima Timor Leste jadi anggota ASEAN itu diumumkan saat KTT ASEAN ke-40 dan ke-41 yang berlangsung di Phnom Phen, Kamboja.

Bahwa sebelum diterima jadi anggota ASEAN, Timor Leste harus melengkapi sejumlah persyaratan. Singkat cerita negara itu pun diterima jadi anggota ASEAN.

Namun sebelum itu terjadi, Presiden Ramos Horta sempat mengeluarkan ancaman kepada para pemimpin negara-negara Asia Tenggara.

Baca juga: Presiden Ramos Horta Gembira Timor Leste Mendapat Persetujuan Menjadi Anggota ASEAN

Bahwa jika tak diterima sebagai anggota ASEAN, maka Presiden Ramos Horta akan menemui Presiden China, Xi Jinping dan meminta Timor Leste bergabung dengan China.

Sebelum Presiden Ramos Horta menunaikan ancamannya, ASEAN telah lebih dahulu membuka tangan dan menyatakan menerima Timor Lesta jadi anggota.

Dengan demikian, saat ini Timor Leste telah menjadi anggota ASEAN. Dari progres inilah tampak jelas kalau Timor Leste terus melangkah maju bersama negara-negara lain di Asia Tenggara. (frans krowin/kompas.com)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved