Pilpres 2024

Anies Baswedan Tak Mau Buru-buru Tentukan Calon Wapres: Yang Terpenting Itu Kriteria

Anies Baswedan calon presiden dari Partai NasDem hingga kini belum menentukan figur yang mendampinginya sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2024

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
TIDAK BURU-BURU - Anies Baswedan calon presiden dari Partai NasDem, tidak mau terburu-buru dalam menentukan sosok yang akan mendampinginya sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2024. Yang Terpenting saat ini, adalah bagaimana menguatkan koalisi. 

“Jadi tentu segala strategi termasuk pasangan cawapres ini adalah faktor memenangkan yang jadi pertimbangan kami. Jadi tentu akan (jadi) keputusan capres (Anies) dan dibicarakan juga dengan partai koalisi,” ungkapnya.
Sebelumnya, Nasdem sempat menyampaikan bahwa partainya lebih mempertimbangkan sosok di luar Nasdem, Demokrat, dan PKS sebagai cawapres Anies.

Kendati begitu, Surya Paloh telah memberikan keleluasaan bagi Anies untuk menentukan calon pendampingnya.

Belakangan, muncul nama baru yang disebut-sebut berpotensi menjadi cawapres Anies, yakni Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Isu ini mencuat setelah Anies dan Gibran bertemu belum lama ini. Dalam pertemuan yang digelar di Solo, Jawa Tengah pada Selasa 15 November 2022 itu, Anies sempat memuji kinerja Gibran.

Dia juga menyebut putra sulung Presiden Joko Widodo itu sebagai figur yang bisa menjangkau seluruh kelompok masyarakat.

Baca juga: Anies Baswedan Diingatkan PDIP Saat Temui Gibran di Solo: Ini Trik Pecah Belah Partai

Namun demikian, Anies mengatakan, tak ada yang spesial dari pertemuannya dengan Gibran. Keduanya banyak membahas soal pembangunan kota.

“Tidak ada (pembicaraan) yang khusus dengan Mas Gibran kemarin, kita silaturahmi, lebih banyak ngobrolin tentang pembangunan kota,” kata Anies, Jumat 18 November 2022.

Bawono Kumoro: Langkah Anies Sudah Tepat

Melihat ini, Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro menilai, Anies Baswedan telah membuat langkah bijak dengan tidak terburu-buru menentukan figur cawapres.

Menurutnya, keputusan soal cawapres memang lebih baik menunggu calon kompetitor dari poros koalisi partai-partai politik lain.

"Dengan begitu, akan dapat dipertimbangkan secara lebih matang apakah akan mencari figur dengan basis massa kuat di suatu daerah dengan jumlah pemilih besar, atau memilih figur berlatar belakang ketua umum partai dengan basis dukungan politik kuat sebagai wakil presiden akan mendampingi nanti," katanya kepada Kompas.com, Minggu 20 November 2022.

Menurut Bawono, sikap Anies yang lebih memprioritaskan pembentukan koalisi juga sudah tepat. Ketimbang membahas cawapres, lebih baik Anies berupaya meningkatkan popularitasnya dengan memperkuat jaringan dari tingkat pusat hingga daerah, serta melakukan sosialisasi politik lewat kunjungan-kunjungan ke daerah.

“Hal itu memang jauh lebih penting untuk dilakukan saat ini oleh Anies Baswedan dan partai-partai politik pendukung mengingat berdasarkan data survei saat ini tingkat popularitas Anies Baswedan belum mencapai angka 85 persen sehingga intensitas safari politik mengelilingi Indonesia harus kian ditingkatkan,” kata Bawono.

Terkait potensi Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres Anies, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai bahwa itu hal yang mustahil. "Kejauhan bicara duet Anies-Gibran. Untuk saat ini sangat utopis dan mustahil," kata Adi kepada Kompas.com, Rabu 16 November 2022.

Baca juga: Anies Baswedan Temui Pendiri Mega Bintang di Solo, Murdrick Sangidu Bongkar Kisah Masa Lalu

Adi mengatakan, PDI Perjuangan punya banyak stok kader yang lebih berpengaruh ketimbang Gibran. Sebutlah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani yang malah digadang-gadang sebagai calon presiden.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved