Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 19 November 2022, Upah Kesetiaan
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Upah Kesetiaan.
Hanya hal-hal yang fana seperti kawin dan dikawinkan tidak dibawa ke kehidupan sesudah kematian. Karena kehidupan sesudah kematian adalah kehidupan rohani yang tidak lagi melekat dengan hal-hal jasmani.
Di sinilah kehidupan baru atau kehidupan sesudah kematian. Kehidupan yang tidak akan mati lagi, yakni kehidupan kekal bersama Allah.
Di sini semua orang yang sudah dibangkitkan mengalami kesamaan hidup dengan malaikat-malaikat dan menjadi anak-anak Allah.
Karena Allahlah yang memiliki mereka.
Teks Lengkap Bacaan Sabtu 19 November 2022

Bacaan Pertama: Wahyu 11:4-12
Kedua nabi itu telah merupakan siksaan bagi semua orang yang diam di atas bumi.
Bacaan dari Kitab Wahyu:
Aku, Yohanes, mendengar suatu suara yang berkata, “Lihatlah kedua saksiku ini. Mereka itulah kedua pohon zaitun dan kedua kaki dian yang berdiri di hadapan Tuhan semesta alam.
Jika ada orang yang hendak menyakiti keduanya keluarlah api dari mulut mereka dan menghanguskan semua musuh mereka. Jika ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka orang itu harus mati secara demikian.
Kedua saksi itu mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka bernubuat. Dimilikinya pula kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah, dan untuk memukul bumi dengan segala jenis malapetaka, setiap kali dikehendakinya.
Dan apabila mereka telah menyelesaikan kesaksiannya, maka binatang yang muncul dari jurang maut, akan memerangi mereka dan mengalahkan serta membunuh mereka. Mayat mereka akan terletak di atas jalan raya kota besar yang secara rohani disebut Sodom dan Mesir, di mana juga Tuhan mereka disalibkan.
Dan orang-orang dari segala bangsa dan suku, bahasa dan kaum melihat mayat mereka tiga setengah hari lamanya dan orang-orang itu tidak akan memperbolehkan mayat itu dikubur.
Dan para penduduk bumi akan bergembira dan bersukacita atas kedua saksi itu. Mereka akan berpesta dan saling mengirim hadiah, karena kedua nabi itu telah merupakan siksaan bagi semua orang yang diam di atas bumi.