Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis 17 November 2022, Mencatat Hidup yang Baik
Renungan Harian Katolik berikut diambil dari Dei Verbum Inspirasi Hidup dengan judul Mencatat Hidup yang Baik.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut diambil dari Dei Verbum Inspirasi Hidup dengan judul Mencatat Hidup yang Baik.
Pihak Dei Verbum Inspirasi Hidup menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama Wahyu 5:1-10; dan bacaan Injil Lukas 19:41-44, Peringatan Santa Elizabeth dari Hungaria.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Kamis 17 November 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
"Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus" (Why.5:8).
Kitab Wahyu mengisahkan penglihatan tentang Anak Domba yang memegang gulungan kitab dan orang tua-tua yaitu para kudus yang menyembah. Gulungan kitab yang akan dibuka oleh Anak Doma, berisikan tentang penghakiman atas umat manusia. Yang Setia pada Tuhan akan melewati berbagai tahapan penghakiman itu.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 17 November 2022, Tetesan Air Mata Yesus
Hidup kita hanyalah sementara di dunia ini. Pada saatnya kita akan menghadap Tuhan. Kepada kita juga akan dibukakan gulungan Kitab yang berisikan catatan kehidupan kita. Mari kita mencatat kebaikan dalam gulungan itu, sehingga kita kuat bertahan dalam penghakiman Tuhan.
Dalam Injil, Yesus mengangisi kota Yerusalem. Para penduduknya tidak mencari kedamaian jiwa. Yesus juga menangisi diri kita yang tidak membangun kedamaian batin dalam iman kepada Tuhan. Seperti Yerusalem, diri kita akan mati, tetapi yang bertahan adalah jiawa kita yang damai dan hidup di depan Tuhan.
Teks Lengkap Bacaan Kamis 17 November 2022

Bacaan Pertama: Wahyu 5:1-10
Anak Domba telah disembelih dan dengan darah-Nya telah menebus kita dari segala bangsa.
Bacaan dari Wahyu:
Aku, Yohanes, melihat Seorang yang duduk di atas takhta di surga; dengan tangan kanan Dia memegang sebuah gulungan kitab. Kitab itu ditulis sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai.
Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya, "Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?"
Tetapi tak seorang pun di surga atau di bumi atau di bawah bumi yang dapat membuka gulungan kitab itu atau melihat sebelah dalamnya. Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak seorang pun dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu atau pun melihat sebelah dalamnya.