Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 17 November 2022, Tetesan Air Mata Yesus

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Tetesan Air Mata Yesus.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Kamis 17 November 2022 dengan judul Tetesan Air Mata Yesus. 

Mereka beragama, tetapi justru tidak memantulkan suara Allah dan menghalangi perutusan para nabi.

Yesus melihat Yerusalem telah jauh dari Allah. Orang-orang Yerusalem gagal mengakui Allah dalam diri Yesus.

Yerusalem telah buta terhadap rencana keselamatan Allah.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 17 November 2022, Perbuatan Amal Membawa Berkat Tuhan

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Sebagai pengikut Kristus pada zaman ini, kita ditantang untuk mau mengurangi air mata Tuhan Yesus atau mau menambah air mata Tuhan. Dosa-dosa yang kita lakukan tentu akan menambah air mata Tuhan.

Tindakan aborsi, peperangan, korupsi, melecehkan orang lain, cuek dengan keadaan sesama di sekitar kita, tidak mau berdamai atau mengampuni orang lain, dan aneka tindakan yang senada seperti itu tentu akan makin menambah derasnya air mata Tuhan.

Berbeda jika kita berusaha hidup baik, peduli pada sesama, berdamai dengan orang yang menyakiti atau disakiti, berkata-kata dan berperilaku yang sopan dan empatik, tentu akan membuat Tuhan gembira.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 15 November 2022, Belajar dari Zakheus

Kita perlu menangkap perasaan dan keprihatinan Yesus. Ia sangat mengharpakan semua kota, semua bangsa, semua orang bisa membangun hidup yang baik atas dasar keadilan, kebenaran dan kebaikan.

Untuk semua itu Yesus datang dan berkarya secara total di tengah dunia. Ia menghendaki agar semua orang bisa ada di hadapan Allah secara pantas. Maka sebagai umat beriman, sangatlah baik kita turut mewujudkan apa yang diharapkan Yesus itu di tempat kita masing-masing. Semoga segala karya baik, dapat menghibur Yesus dan menjadi pujian bagi Allah.

Kontemplasi

Tidak sedikit orang yang mengalami kehancuran, kegalauan dan keruntuhan iman.

Kekuatan ilmu pengetahuan dan teknologi, kemudahan komunikasi dan aneka unsur perkembangan zaman, pelan-pelan menghancurkan Bait Allah dalam diri kita manusia. Kita telah menggantikan Bait Allah itu dengan nilai-nilai duniawi, kemewahan dan cara hidup mudah. Kita pun jauh dari Allah, pegangan hidup kita.

Ketika tidak lagi memiliki inti hidup, apa arti diri kita sebagai manusia.

Doa

Tuhan Yesus, acapkali aku mengkianati cintaMu, sehingga membuatMu sedih dan menangis. Ampunilah aku dan bantulah aku untuk mengarahkan hidupku pada jalanMu yang benar. Sta. Elisabeth, doakanlah kami. Amin.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved