Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 15 November 2022, Siapa Bertelinga Hendaklah Ia Mendengarkan
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Siapa Bertelinga Hendaklah Ia Mendengarkan.
Ada banyak orang lainnya yang membuat kita terhalang, oleh kesibukan harian kita, dan masih banyak hal lain.
Namun kesadaran untuk mencari dan menemukan Yesus harus tetap ada. Seperti Zakheus, dia memiliki niat yang kuat dan dikuatkan oleh kesadaran yang tinggi “naek ke atas pohon” supaya bisa melihat dan menemukan Yesus.
Naiknya kesadaran itulah yang menghantar Zakheus berjumpa dengan Yesus. Hasilnya, Yesus menumpang dan makan bersama dengan dia.
Ini artinya Yesus masuk dalam kehidupannya. Efek terbesar dari kehadiran Yesus dalam dirinya adalah bertobat dan berbalik dari cara hidup lama dan menjadi muridnya yang setia.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 14 November 2022, Iman yang Menyelamatkan
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Kita bisa menimba inspirasinya untuk kita: pertama, kita sebagai murid butuh dua hal, pertobatan dan sikap mendengarkan Tuhan dalam firmanNya.
Kedua, pertobatan itu butuh proses, dari mencari dan menemukan Tuhan dengan sebuah kesadaran yang tinggi dalam kekuatan Roh agar bisa berjumpa dengan Tuhan.
Ketiga, ketika Tuhan sudah hadir dalam diri kita, pertobatan akan terjadi karena kita sudah dipenuhi dengan sukacita bersama Tuhan.
Semoga kita semakin hari semakin mau bertobat dan mendengarkan firmanNya dan melaksanakannya dalam hidup kita.
Teks Lengkap Bacaan Selasa 15 November 2022

Bacaan Pertama: Wahyu 3:1-6,14-22
Jika ada orang yang membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan makan bersama dengan dia.
Bacaan dari Kitab Wahyu:
Aku Yohanes, mendengar Tuhan bersabda kepadaku, “Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: Engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati! Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal, yang sudah hampir mati.