Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 14 November 2022, Bertobatlah, Waktunya Sudah Dekat
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Bertobatlah, Waktunya Sudah Dekat.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Kita semua dilahirkan dengan membawa dosa asal yang membuat kita memiliki kecenderungan untuk berbuat dosa dan kesalahan.
Kecenderungan itu terbawa sampai ke kita saat ini. Atas kesalahan dan kejatuhan kita dalam dosa itulah kita diingatkan oleh Yohanes dalam Kitab Wahyu bahwa satu-satunya jalan untuk selamat adalah membangun kesadaran bahwa kita sudah jatuh dalam dosa.
Kesadaran itulah yang dalam Injil Lukas, Yesus menyebutnya iman. Maka iman itu sebuah proses pencarian dan menemukan Allah.
Dengan itu kita pasti akan mendapat belaskasihan dan keselamatan dari Allah. Dalam kisah orang buat itu, usaha untuk mencapai Tuhan pasti selalu terhalang oleh banyak hal.
Pertama-tama adalah dosa asal kita. Ini kebutaan dasariah kita sebagai manusia. Jika kita sadar bahwa kita memiliki kebutaan dasariah dalam dosa asal ini, maka proses pencarian Tuhan itu akan sampai pada berjumpa dengan Tuhan.
Kesadaran akan dosa asal yang membutakan kita seharusnya membawa kita pada kerendahan hati untuk memohon belaskasihan dari Tuhan.
Kita juga bisa terhalang oleh orang-orang lain di sekitar kita. Mereka menghalangi usaha-usaha kita untuk berjumpa dengan Tuhan.
Situasi ini memang nyata juga di sekitar kita. Ada banyak orang yang secara sengaja menghalang-halangi orang lain untuk berjumpa dengan Tuhan dengan bentuk-bentuk penyesatan. Termasuk masa bodoh kita terhadap kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Makanya kita diminta untuk selalu bertobat.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 14 November 2022, Iman yang Menyelamatkan
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Apa yang bisa kita petik dari bacaan suci hari ini?
Pertama, Tuhan akan datang dalam kemuliaanNya di hari akhirat, dan waktunya sudah dekat.
Kedua, kita semua memiliki kebutaan dasariah dari dosa asal, maka kita mesti bertobat.
Ketiga, untuk bisa berjuma dengan Tuhan kita butuh kesadaran iman yang teguh agar kita mampu menghadapi tantangan baik yang datang dari dalam diri maupun dari orang lain.
Semoga kita semakin teguh dalam iman yang memampukan kita untuk bertobat. Semoga.*