Berita Manggarai Timur
Kadin Manggarai Timur Sosialisasi Soal Kuliah Gratis dan Bekerja di Jerman
Program ini diselenggarakan langsung oleh Pemerintah Jerman melalui Kedutaan Besar Republik Federal Jerman di Indonesia, Kamar Dagang Industri Jerman
Penulis: Robert Ropo | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo
POS-KUPANG.COM, BORONG- Kamar Dagang dan Industri Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Kadin NTT bekerja sama dengan Habibie Education Youth (HEY) melakukan kerjasama program kuliah gratis dan bekerja di Jerman (Berufschule und Ausbildung) bagi anak-anak NTT termasuk Manggarai Timur.
Program ini diselenggarakan langsung oleh Pemerintah Jerman melalui Kedutaan Besar Republik Federal Jerman di Indonesia, Kamar Dagang dan Industri Jerman (Deutscher Industrie-und Handelskammertag, DIHK) dan Goethe Institut sebagai lembaga standarisasi level Bahasa Jerman, juga Deutsche Indonesien Habibie Fur Arbeit (DIHA) serta Nana Saragih Character Building School.
Menyikapi program ini, maka Kadin Manggarai Timur melakukan Rapat Bidang 10 yaitu Bidang Sumber Daya Manusia dan Kesejahteraan Masyarakat yang berlangsung di Kafe Kopibee - Borong, Selasa 8 November 2022 malam.
Menurut Ketua Kadin Manggarai Timur Maximillian Nalang Firman Demorin bahwa program ini merupakan salah satu program luar biasa dari Kadin NTT di bawah kepemimpinan Ketua Umum (Ketum) Bobby Lianto di samping program-program lainnya.
Dan Kadin Kabupaten/Kota sudah seharusnya menjemput bola dan membawa peluang ini ke daerahnya masing-masing.
"Sasarannya adalah anak-anak kelas 3 SMA/SMK sampai dengan yang sudah tamat SMA/SMK tetapi masih berusia di bawah 30 tahun, rentang usia 17-30 tahun,"ujar Firman.
Baca juga: Sukseskan B20 Dialog di Labuan Bajo, Kadin NTT Siap untuk ASEAN SUMMIT 2023
"Untuk adik-adik yang masih kelas 2 SMA juga bisa disiapkan memang dengan mengikuti pelatihan bahasa Jerman dan 10 sekolah kepribadian terlebih dahulu, jadi begitu tamat kelas 3 bisa langsung berangkat. Dan untuk tahap pertama ini kita upayakan minimal 40 orang dulu, agar kelas persiapan bisa dibuka di Borong,"sambungnya.
Dikatakan Firman, program ini sungguh sangat luar biasa karena kuliahnya gratis, apartemen atau tempat tinggal gratis, makan minum gratis, transportasi gratis, dan sesudah itu dapat gaji/uang saku pula.
Dengan pola yang dibangun dalam seminggu adalah 2-3-2 yaitu 2 hari kuliah, 3 hari bekerja dan 2 hari libur. Kerjanya juga pada bidang yang ada kaitannya dengan jurusan yang diambil oleh anak-anak nanti dengan gaji antara 752 sampai 1400 euro tergantung perusahaannya atau sekitar Rp11 juta-Rp22 juta/bulan jika kurs Rp15ribu dengan waktu kerja hanya 12 hari/bulan.
"Jadi kalau mau dilihat, di Jerman nanti, kuliah otak dan otot sekaligus, bahkan lebih banyak praktiknya dari pada teori. Setelah lulus, ada 2 pilihan untuk adik-adik kita, bisa pulang kembali ke Indonesia, atau bisa langsung kerja di sana dengan gaji dasar 2.000 Euro atau sekitar 30 jutaan, dan bisa juga melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi,"ujarnya.
Lanjut Firman, untuk program ini ada 378 jurusan yang bisa diambil, namum secara global dibagi ke dalam 4 besar yaitu teknik, keperawatan, gastronomi, dan administrasi perkantoran.
"Di Jerman jurusannya sangat detail. Contoh Teknik. Ada teknik mesin, dibagi lagi jurusannya jadi, teknik mesin perkapalan, teknik mesin industri, teknik mesin tekstil, dan sebagainya. Teknik sipil, dibagi lagi jurusannya yakni teknik sipil bangunan, teknik sipil jembatan, dan sebagainya,"terang Firman.
Baca juga: Potensi Kabir Pulau Pantar Luar Biasa, KADIN NTT Bantu Pasarkan Produk Desa Binaan Bank NTT
"Ada juga 1 jurusan yang menarik Mekatronika menggabungkan 3 ilmu dalam 1 jurusan yaitu mekanikal, elektronika dan informatika. Untuk gastronomi ada jurusan perhotelan, jurusan restoran, koki, dan sebagainya. Keperawatan dibagi lagi jurusannya yakni perawat rumah sakit, perawat klinik, perawat lansia. Tapi kalau ambil jurusan keperawatan, bahasa jerman harus sampai level B2,"sambungnya.