Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 6 November 2022, Utamakan Jaminan Kehidupan Kekal
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Utamakan Jaminan Kehidupan Kekal.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Utamakan Jaminan Kehidupan Kekal.
RP. Markus Tulu SVD menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk 2Makabe 7:1-2 9-14; 2Tesalonika 2:16-3:5; dan bacaan Injil Lukas 20:27-38.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 6 November 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Selamat Hari Minggu Biasa XXXII bagi kita semua.
Sebuah refleksi rohani dari seorang kudus yakni Santa Maria dari Salib menegaskan kepada kita seperti ini, "Jangan biarkan masalahmu mengganggu kepercayaanmu kepada Tuhan."
Refleksi rohani ini sungguh meneguhkan orang-orang yang beriman teguh dalam mereka menghadapi soal.
Bahkan refleksi rohani tersebut bisa membangkitkan keberanian orang-orang tertentu dalam mereka menghadapi masalah.
"Memang benar kau, bangsat, engkau dapat menghapus kami dari hidup di dunia ini, tapi Raja alam semesta akan membangkitkan kami untuk kehidupan kekal oleh karena kami mati demi hukum-hukumNya."
Bahkan semakin dibuat sengsara dan disiksa ada yang mengatakan semuanya ini kuanggap tidak ada apa-apanya karena pengharapanku penuh akan mendapatkan kembali semuanya yang mulia dan kekal dari Allah.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 4 November 2022, Semangat Salib Kristus
Itulah kehidupan baru, di dunia akhirat yang tidak kau akui. Karena telah kau katakan tidak ada kebangkitan.
Demikianlah ungkapan ketaatan iman orang-orang yang setia terhadap Allah saat-saat mereka berhadapan dengan kekejaman raja dan penguasa dunia ini.
Bagaimana dengan kita? Apakah masalah sulit dan berat yang kita hadapi akan mengganggu kepercayaan kita kepada Tuhan atau sebaliknya justru membangkitkan keberanian kita untuk menghadapi semuanya dengan iman yang sejati karena jaminannya adalah rahmat kehidupan kekal yang membahagiakan itu.
Kita sadari bahwa Allah kita adalah setia. Dan kita akui bahwa kenyataan hidup yang kita saksikan tidak semua kita orang beriman berdiri setia mempertahankan iman.
Karena itu dalam situasi yang seperti ini kita merasa ditantang untuk tetap menunjukkan kesejatian iman kita akan Allah.