Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik, Minggu 6 November 2022, Kebangkitan yang Memberi Pengharapan
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Dr. Maxi Un Bria dengan Kebangkitan yang Memberi Pengharapan.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Dr. Maxi Un Bria dengan Kebangkitan yang Memberi Pengharapan.
RD. Dr. Maxi Un Bria menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan Injil Lukas 20:27-38.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 6 November 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Orientasi hidup tentang waktu telah melahirkan kesadaran bahwa hidup manusia di dunia ada batasnya. Kitab suci menulis umur manusia 70, jika kuat 80 tahun ( Mazmur 90 :10 ).
Perdebatan tentang hidup manusia setelah kematian, melahirkan persepsi dan iman tentang kehidupan yang kekal.
Namun diskusi tentang kebangkitan orang mati tidak dengan mudah diterima banyak kalangan, termasuk orang -orang Saduki yang tidak percaya akan kebangkitan orang mati.
Yesus menggunakan kesempatan perbedaan pemahaman sebagai pintu masuk untuk menjelaskan paham dan harapan akan kebangkitan. Bagi Yesus Allah akan membangkitkan orang beriman yang berharap dan percaya kepada-Nya.
Konsep kebangkitan berkaitan dengan hidup baru setelah kematian tubuh yang fana di dunia ini. Kebangkitan di dalam roh telah membebaskan manusia dari segala ikatan tubuh-daging yang sangat membelenggu manusia selama hidup. Hidup baru mematahkan maut dan menghadirkan hidup yang kekal.
Kebangkitan manusia setelah kematian terarah pada kemuliaan jiwa yang terbebaskan dari segala dosa. Yesus bersabda Allah adalah Allah orang hidup bukan orang mati.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 6 November 2022, Kita Ada Tempat di Surga
“Tentang bangkitnya orang mati,Musa telah memberitahukan dalam nas tentang semak duri di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup sebab di hadapan Dia semua orang hidup " ( Lukas 20 :37-38 ).
Kebangkitan dipahami sebagai suasana hidup yang mulia dalam persekutuan para kudus. Hidup ayng lepas bebas dari ikatan daging dan segala hal yang bersifat material. Kehidupan yang baru yang mulia dan damai inilah yang diperkenalkan Yesus sebagai kebangkitan.
Yesus dengan tegas bersabda, “Akulah kebangkitan dan hidup, barangsiapa percaya kepada-Ku akan memperoleh hidup yang kekal.“ (Yohanes 11 :21).
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 6 November 2022, Saduki dan Kebangkitan
Yesus sendiri telah membangkitkan pemuda di Nain. Juga membangkitkan Lazarus yang telah meninggal, sebagai bukti untuk membuka pikiran para murid dan khalayak bahwa maut dapat dikalahkan dengan kebangkitan dan bahwasannya setelah kehidupan di dunia terdapat kebangkitan dan hidup yang kekal.
Semoga refleksi tentang kebangkitan, mengisnpirasi kita semua dalam mengejawantahkan perintah cinta kasih sebagai bagian yang utuh dalam mempersiapkan hidup di masa depan. Salve.*
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 6 November 2022

Bacaan Pertama: 2Makabe 7:1-2.9-14
Raja alam semesta akan membangkitkan kami untuk kehidupan kekal.
Bacaan dari Kitab Kedua Makabe:
Pada masa pemerintahan Raja Antiokhus Epifanes ada tujuh orang bersaudara serta ibu mereka ditangkap. Dengan siksaan cambuk dan rotan mereka dipaksa oleh sang raja untuk makan daging babi yang haram.
Maka seorang dari antara mereka, yakni yang menjadi juru bicara, berkata begini, “Apakah yang hendak Baginda tanyakan kepada kami, dan apakah yang hendak Baginda ketahui?
Kami lebih senang mati daripada melanggar hukum nenek moyang!” Ketika anak yang kedua hampir putus nyawanya, berkatalah ia, “Memang benar, Bangsat, engkau dapat menghapus kami dari hidup di dunia ini, tetapi Raja alam semesta akan membangkitkan kami untuk kehidupan kekal, oleh karena kami mati demi hukum-hukum-Nya!”
Sesudah itu anak yang ketiga disengsarakan. Ketika diminta, segera dikeluarkannya lidahnya, dan dengan berani dikedangkannya tangannya juga. Dengan berani ia berkata, “Dari surga aku telah menerima anggota-anggota ini!
Demi hukum-hukum Tuhan kupandang semuanya ini bukan apa-apa! Aku berharap akan mendapat kembali semua ini dari pada-Nya!” Sampai-sampai sang raja sendiri serta pengiringnya tercengang-cengang atas semangat pemuda itu yang memandang kesengsaraannya bukan apa-apa.
Sesudah yang ketiga berpulang, maka yang keempat disiksa dan dipuntungkan secara demikian pula. Ketika sudah dekat pada akhir hidupnya, berkatalah ia, “Sungguh baiklah berpulang oleh tangan manusia, dengan harapan yang dianugerahkan Allah sendiri, bahwa kami akan dibangkitkan kembali oleh-Nya. Tetapi bagi Baginda tidak ada kebangkitan untuk kehidupan!”
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 17:1.5-6.8b.15
Refr. Condongkanlah telinga-Mu kepadaku, bersegeralah bebaskan daku.
1. Dengarkanlah, Tuhan, pengaduan, yang jujur, perhatikan seruanku; berilah telinga kepada doaku, doa dari bibir yang tidak menipu.
2. Langkahku tetap mengikuti jejak-Mu, kakiku tidaklah goyah. Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah; sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku.
3. Sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu; dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.
Bacaan Kedua: 2Tesalonika 2:16-3:5
Semoga Tuhan menguatkan hatimu dalam segala karya dan tutur kata yang baik.
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika:
Saudara-saudara, dalam kasih karunia-Nya Tuhan kita Yesus Kristus, dan Allah, Bapa kita, telah mengasihi kita dan telah menganugerahkan penghiburan abadi serta pengharapan yang baik kepada kita.
Semoga Ia menghibur dan menguatkan hatimu dalam segala karya dan tutur kata yang baik. Selanjutnya, Saudara-saudaraku, berdoalah untuk kami, supaya firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan, sama seperti yang telah terjadi di antara kamu: juga supaya kami terlepas dari para pengacau dan dari orang-orang jahat, sebab tidak semua orang beroleh iman. Tetapi Tuhan adalah setia.
Ia akan menguatkan hatimu dan akan memelihara kamu terhadap yang jahat. Dan kami percaya dalam Tuhan, bahwa apa yang kami pesankan kepadamu telah kamu lakukan dan akan selalu kamu lakukan. Kiranya Tuhan tetap mengarahkan hatimu kepada kasih Allah dan kepada ketabahan Kristus.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil: Wahyu 1:5a.6b
Refr. Alleluya, alleluya, alleluya.
Yesus Kristus adalah yang pertama bangkit dari antara orang mati; bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya.
Bacaan Injil: Lukas 20:27-38
Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup.
Inilah Injil suci menurut Lukas:
Sekali peristiwa datanglah beberapa orang Saduki yang tidak mengakui adanya kebangkitan. Mereka menceritakan seorang wanita yang dinikahi berturut-turut oleh tujuh bersaudara yang semuanya mati tanpa meninggalkan anak; dan mereka bertanya siapakah yang menjadi suami wanita itu pada hari kebangkitan.
Maka jawab Yesus kepada mereka, “Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan, tetapi orang yang dianggap layak mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan.
Sebab mereka tidak dapat mati lagi. Mereka sama seperti malaikat-malaikat, dan menjadi anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan. Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.
Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur Kepada Allah.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS