Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 6 November 2022, Kita Ada Tempat di Surga

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Kita Ada Tempat di Surga.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Minggu 6 November 2022 dengan judul Kita Ada Tempat di Surga. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Kita Ada Tempat di Surga.

RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk 2Makabe 7:1-2 9-14; 2Tesalonika 2:15-3:5, dan bacaan Injil Lukas 20:27-38, Minggu Biasa XXXII.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 6 November 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus

Bacaan-bacaan suci hari ini, bicara tentang kebangkitan. Kitab Makabe memberi jawaban sangat meyakinkan tentang adanya kebangkitan.

Dikisahkan bahwa Raja Antiokhus Epifanes adalah raja yang kejam yang tidak memperbolehkan bangsa Israel untuk menjalankan ibadat serta kebiasaan kultur religius mereka. Raja yang durhaka itu memaksa satu keluarga saleh untuk mengingkari imannya.

Ibu dan ketujuh anaknya memilih mati dari pada menyangkal imannya. Mereka berani menentang perintah sang raja dan menolak makan daging babi korban serta lebih suka mati daripada melanggar hukum para leluhur mereka.

Ketegaran dan ketahanan mereka dalam menghadapi ancaman kematian, membuktikan bahwa imanlah yang meyakinkan mereka tentang nilai hidup manusia, yakni hidup tanpa akhir sesudah kematian.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 6 November 2022, Kebangkitan dan Hidup Abadi

Bagi ketujuh kakak beradik bersama ibu mereka, hanya Tuhanlah yang berkuasa atas hidup dan mati mereka; hanya Dia sajalah yang menjadi penentu perjuangan hidup mereka.

Demi Allah dan harapan akan kebangkitan, mereka bersedia berjuang sampai titik darah terakhir, karena yakin bahwa Tuhan akan membangkitkan mereka kembali.

Mereka berkata, "Engkau (Raja Anthiokus Epifanes) dapat menghapus kami dari hidup di dunia ini, tetapi Raja Alam Semesta akan membangkitkan kami untuk kehidupan kekal". Iman mereka begitu teguh dan kuat, karena Tuhan yang mereka imani adalah Tuhan yang setia pada janjiNya.

Santo Paulus tak henti-hentinya mengucap syukur kepada Allah, karena umat di Tesalonika tetap teguh dalam imannya.

Karena itu dia tetap berdoa supaya mereka selalu diberi keteguhan untuk tidak melepaskan imannya akan Kristus yang tersalib.

Dia sadar bahwa betapa banyak rintangan yang dijumpainya dalam karya pewartaan. Sebab itu, dia pun minta didoakan agar tetap setia dalam menjalankan tugas pelayanan sampai maut menjemputnya.

Pada hari ini kita mendengar kisah Injil yang sangat menarik perhatian Penginjil Lukas mengisahkan tentang orang Saduki yang tidak percaya akan kebangkitan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved