Berita NTT

Bank NTT Buka Peluang Bagi Masyarakat Ajukan Pinjaman untuk Program Air Bersih

Sejauh ini Bank NTT telah memulai layanan tersebut di Desa Oelamasi Kabupaten Kupang. Ada 11 masyarakat menerima pengajuan pinjaman itu

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
KETERANGAN - Edison Tafui selaku Kasubdiv Kredit Sektor Lainnya di Divisi Mikro Kecil dan Konsumen di Bank NTT ketika memberikan keterangan kepada wartawan 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Bank Pembangunan daerah (BPD) atau Bank NTT membuka peluang bagi masyarakat untuk mengajukan pinjaman untuk pembiayaan program air bersih

Sejauh ini Bank NTT telah memulai layanan tersebut di Desa Oelamasi Kabupaten Kupang. Ada 11 masyarakat menerima pengajuan pinjaman itu.

Maksimal untuk kredit perorangan sebesar Rp 2 juta. Pembiayaan juga disesuaikan dengan RAB yang diajukan. 

Hal ini disampaikan Edison Tafui selaku Kasubdiv Kredit Sektor Lainnya di Divisi Mikro Kecil dan Konsumen kepada wartawan saat acara rapat koordinasi lintas sektor membahas penyediaan air minum dan sanitasi di NTT, Rabu 26 Oktober 2022. 

Menurutnya, kredit ini diberikan kepada kelompok di desa dalam penanganan air minum aman dan layak.

Baca juga: Bank NTT Diharapkan Bantu Pembiayaan Penyediaan Air Minum Sambungan ke Rumah

"Jadi untuk rumah tangganya menggunakan kredit mikro merdeka sedangkan untuk kelompok Kredit Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi  (KSPAMS) menggunakan kredit umum," kata Edison Tafui.

Ditegaskan Edison, Bank NTT tidak melakukan pembiayaan dalam bentuk uang tunai, namun pada sisi penyediaan material yang dibutuhkan.

Bank NTT bekerjasama dengan kelompok SPAM yang ada di desa. 

Menurutnya, masyarakat atau kelompok ada dibawa Pamsimas bisa mengajukan melalui kelompok di desa.

Selain perorangan, bisa juga pengajuan untuk kelompok seperti Bumdes. Proses pengajuan, masyarakat atau SR mengajukan ke kelompok SPAM. 

Baca juga: Bank Jatim Tawarkan Penyertaan Modal Inti ke Bank NTT

Selanjutnya, kelompok SPAM akan mengajukan pembiayaan ke Bank NTT dengan mengirim RAB yang ada. 

"Jadi harus ada rekomendasi dari kelompok pengelolanya. Jadi kita sinergi untuk pembiayaan ini. Kelompok SPAM juga harus tauh dan mereka juga ikut bertanggungjawab atas pengembalian kredit," tegasnya. 

Dikatakan Edison Tafui , untuk skema pengembalian, petugas dari Kelompok SPAM akan ikut menagih pokok pengembalian.

Syarat yang dibutuhkan yakni kartu keluarga, kartu tanda penduduk dan foto dari debitur serta rekomendasi dari kelompok SPAM. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved