Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik MInggu 23 Oktober 2022, Sukacita Terbit bagi yang Rendah Hati

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD.Dr. Maxi Un Bria dengan judul Sukacita Terbit bagi yang Rendah Hati.

Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - RD. Dr. Maxi Un Bria menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Minggu 23 Oktober 2022 dengan judul Sukacita Terbit bagi yang Rendah Hati. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD.Dr. Maxi Un Bria dengan judul Sukacita Terbit bagi yang Rendah Hati.

RD.Dr. Maxi Un Bria menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk Sirakh 35:12-14 16-18, 2Timotius 4:6-8 16-18, dan bacaan Injil Lukas 18:9-14.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 23 Oktober 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Berbahagia dan bersukacita orang yang rendah hati. Karena mereka disayang dan diterima banyak kalangan lintas komunitas, etnis dan budaya.

Pepatah mengatakan, “semakin merunduk semakin berisi”. Kerendahan hati selalu memperlihatkan kualitas diri dalam berbagai dimensinya.

Allah berkenan mencintai orang beriman yang rendah hati. Kerendahan hati menjadi kualitas pribadi yang diberkati Allah dan dikagumi manusia.

Bukankah dunia menolak orang yang sombong dan keras kepala? Apalagi Allah.

Sebaliknya orang yang rendah hati dan dapat menempatkan diri dengan baik dalam interaksi sosial dan kerohanian mendapat respek yang tinggi di tengah masyarakat.

Bunda Maria yang rendah hati diberkati dan dianugerahi kasih karunia Ilahi. Perwira Kornelius yang beriman dan rendah hati mendapat kasih dan berkat dari Yesus. Zakeus pemungut cukai yang rendah hati dan bertobat disayang Tuhan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 22 Oktober 2022, Membangun Sikap Sabar

Dalam pengalaman hidup bermasyarakat, berkeluarga dan berkomunitas, umumnya pribadi yang rendah hati mendapat respek dan kasih dari banyak kalangan.

Sebaliknya orang angkuh, orang farisi dan yang sulit mendegarkan masukan dari pihak lain mendapatkan penolakan dan sulit berkolaborasi dengan banyak kalangan.

Orang yang rendah hati memandang dan memperlakukan sesama dengan kasih, sementara orang farisi dan yang angkuh cenderung merendahkan sesama serta mengadili mereka.

Kerahiman Ilahi hadir dalam wajah setiap orang yang rendah hati dan murah hati memperlakukan sesama seperti memperlakukan diri sendiri dan berusaha mengangkat martabat mereka dari segala keterpurukan.

Setiap pikiran, perkataan dan sikap diarahkan untuk kebaikan dan perkembangan orang yang diperhatikan dan dilayani.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved