Berita Manggarai
Festival Golo Curu Resmi di Buka, Menjadi Festival Tahunan Keuskupan Ruteng
Gua Golo Curu merupakan Gua histori bagi umat Keuskukupan Ruteng. Terlebih umat Paroki Karot.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Charles Abar
POS-KUPANG.COM, RUTENG - Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat menyampaikan Festival Golo Curu akan menjadi agenda Festival tahunan Keuskupan Ruteng.
Hal itu disampaikan Mgr.Siprianus saat membuka secara resmi pelaksanaan Festival Golo Curu di halaman Gereja St.Fransiskus Asisi Karot, pada Jumat 22 Oktober 2022.
"Pada kesempatan ini kami mengumumkan Festival Golo Curu akan menjadi Festival tahunan Keuskupan Ruteng kedepan," demikian di sampaikan Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat
Baca juga: BREAKING NEWS : Balita Asal Manggarai Barat Meninggal Akibat Gangguan Ginjal Akut
Pada kesempatan itu, Mgr.Sipri menyampaikan makna Festival merupakan wadah untuk kebersamaan,untuk berjumpa dan berbagai dalam atau dalam go'et Manggarai "Cahir ati, Pati nain",yang arti membela nafas berbagi hati.
"Berjumpa dalam keterasingan adalah awal persaudaraan, berbagi dalam kekurangan adalah benih kekayaan," kata Mgr.Siprianus
Gua Golo Curu, lebih lanjut Mgr.Sipri, menyampaikan merupakan Gua histori bagi umat Keuskukupan Ruteng. Terlebih bagi umat Ruteng, lebih khusus bagi umat Paroki Karot.
"Golo adalah Bukit, bukit adalah tempat kita memandang dunia kehidupan kita lebih luas dan tinggi dan lebih dalam. Curu artinya menjemput.Menjemput untuk berjumpa apa dan siapa tentu diri sendiri , berjumpa dengan sesama, berjumpa dengan alam, berjumpa dengan sejarah, tentu dengan Tuhan," urai Mgr.Siprianus
Baca juga: Tanah Longsor, Tembok Rumah Warga di Desa Macang Tanggar Manggarai Barat Jebol
Hakekat pariwisata Holistik di Katakan Mgr.Siprianus Hormat merupakan ziarah untuk mengendus jejak Allah lewat berjumpa dengan sesama, perjumpaan dengan budaya ciptaan manusia dan alam.
Sementara Pastor Paroki St.Fransiskus Asisi Karot, RP. Stefanus Suprobo, OFM menyampaikan, tema Festival Golo Curu tahun 2022 ialah " Menghidupi Pariwisata Holistik dalam semangat Bunda Maria dan Santo Fransiskus Asisi". Tema ini untuk mengajak umat mengembalikan semangat pasca Pandemi Covid 19.
"Kita mau membangkitkan dan menghidupkan kembali segala Aspek kehidupan, umat Allah seluruhnya yang sempat tertunduk lesu akibat Pandemi Covid 19," ungkap RP.Stefanus
RP.Stefanus mengajak umat dan masyarakat untuk mengambil bagian dalam Festival ini dalam mengembangkan kretifitas untuk membangkitkan Pariwisata Holistik dan mengembangkan kekayaan lokal di bumi Manggarai.
Kesempatan yang sama, Bupati Manggarai Herybertus GL.Nabit, mengapresiasi langkah-langkah yang dicanangkan oleh Keuskupan Ruteng dalam pengembangan Wisata Holistik di Kabupaten Manggarai.
Baca juga: Cuaca Ekstrim, Bupati Manggarai Hery Nabit Instruksikan Camat, Kapus hingga Kades Siaga Bencana
Menurut Bupati Hery, langkah ini merupakan wase baru di Kabupaten Manggarai dimana masyarakat berada paling depan berinisiatif memulai kegiatan lalu kemudian Pemerintah.
"Kami bergembira karena kita memasuki wase Baru, wase baru karena masyarakat berada paling depan dan pemerintah berada di belakang untuk mendukung, biasanya Pemerintah ada paling depan karena pengguna anggaran,tapi tahun ini masyarakat ada paling depan kemudian kemudian pemerintah mendukung penuh," katanya