Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 20 Oktober 2022, Pewarta Api Kasih

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Eman Kiik Mau dengan judul Pewarta Api Kasih.

Editor: Agustinus Sape
Dok Pribadi
RENUNGAN - RD. Eman Kiik Mau menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Kamis 20 Oktober 2022 dengan judul Pewarta Api Kasih. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Eman Kiik Mau dengan judul Pewarta Api Kasih.

RD. Eman Kiik Mau menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan Injil Lukas 12:49-53.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Kamis 20 Oktober 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Sungguh keras kata-kata Yesus. Yesus datang membawa api. Bahkan api itu bisa membakar semangat persatuan dalam keluarga. Yesus bawa api. Bukan api yang membakar manusia.

Kehadiran Yesus menggoncang kenyamanan kehidupan beragama pada zaman itu. Tak heran jika kelompok elit seperti penafsir hukum Taurat, orang Farisi merasa terusik. Ini hanya sebagian dari lidah api yang Yesus bawa.

Api itu betul-betul membakar semangat jiwa para perusak kehidupan bersama. Sebut saja kelompok pemeras pajak dan sebagainya. Mereka tentu akan merasa panas oleh api kebenaran dan kejujuran yang Yesus bawa. Inilah api yang memurnikan kehidupan bersama.

Ini tentu tidak mudah. Kita di zaman ini pun pasti merasa sulit. Mewartakan kebenaran yang Yesus tawarkan. Banyak yang terusik. Dunia benci ajaran Yesus. Pengikut Yesus pun dibunuh. Para Martir selalu muncul di setiap zaman. Manusia dibunuh karena menawarkan kebenaran dari Yesus.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 20 Oktober 2022, Pilihan Ikut Yesus Penuh Konsekuensi

Pilihan untuk kita hanya dua. Nekat membawa api itu. Atau tinggal diam dalam ketakutan yang akut. Yesus menginginkan kita untuk berpaling hanya pada-Nya dan tidak takut membawa kebenaran-Nya. Tentu dengan konsekuensinya yakni menerobos api penolakan. Nyawa pun kadang tak dipertahankan. Tapi kalau mau diam saja ya tidak perlu repot. Biarkan nama tetap Katolik, hati dan pikiran tidak. Ini yang paling tidak disukai oleh Yesus. Mari menjadi api, yang memurnikan kehidupan pribadi dan sesama.

Roh Kudus dalam Alkitab seringkali digambarkan dengan nyala api. Setelah sengsara dan kenaikan-Nya ke surga,Yesus mengutus Roh Kudus atas orang-orang yang dikasihi-Nya. Mereka yang menerima Roh Kudus dan mewartakan sabda Yesus tidak lantas hidup dengan damai, karena ajaran-ajaran Yesus sungguh sangat bertentangan dengan dunia.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 20 Oktober 2022, Doa Menjauhkan Kita dari Konflik

Ke-7 karunia Roh Kudus yakni kebijaksanaan, pengertian, nasihat, kesalehan, keperkasaan dan takut akan Allah, semuanya itu berlawanan dengan nilai yang ditawarkan dunia. Betapa Yesus menginginkan nyala api Roh Kudus tetap menyala di muka bumi ini. Semoga api hati kita tetap menyala.

Syukur kepada Tuhan atas berkat dan perlindungan Tuhan bagi 1,069 peserta krisma dari Paroki Santo Antonius Padua Nela yang telah mengikuti Misa Penerimaan Sakramen Krisma kemarin. Semua berjalan dengan aman, lancar dan tertib.

Tuhan Yesus, mampukan kami menjadi pewarta api kasih. Amin.

Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Kamis 20 Oktober 2022

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Kamis 20 Oktober 2022.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Kamis 20 Oktober 2022. (Tokopedia)

Bacaan Pertama: Efesus 3:14-21

Semoga kalian berakar dan beralas dalam kasih, dan dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.

Bacaan dari Surat Santo Paulus kepada Jemaat di Efesus:

Saudara-saudara, aku bersujud di hadapan Bapa, pokok segala keturunan di surga dan di bumi.

Aku berdoa supaya seturut kekayaan kemuliaan-Nya Ia menguatkan dan meneguhkan kalian oleh Roh yang di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu, Kristus diam di dalam hatimu, dan kalian berakar dan beralas dalam kasih.

Aku berdoa supaya kalian bersama dengan semua orang kudus dapat memahami betapa lebarnya dan panjangnya, dan betapa tinggi dan dalamnya kasih Kristus; juga supaya kalian dapat mengenal kasih itu, sekalipun melampaui segala pengetahuan.

Aku berdoa semoga kalian dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.

Dia sanggup melakukan jauh lebih banyak daripada yang dapat kita doakan atau kita pikirkan, seperti ternyata dari kuasa yang bekerja dalam diri kita.

Bagi Dialah kemuliaan di dalam Jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun temurun sampai selama-lamanya. Amin.

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 33:1-2.4-5.11-12.18-19

Refr. Bumi penuh dengan kasih setia Tuhan.

Atau: Kita memuji Allah kar'na besar cinta-Nya.

1. Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar! Sebab memuji-muji itu layak bagi orang jujur. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali!

2. Sebab firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.

3. Tetapi rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya!

4. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

Bait Pengantar Injil: Matius 24:42a.44

Refr. Alleluya, alleluya.

Segala sesuatu kuanggap sebagai sampah, supaya aku memperoleh Kristus dan berada dalam Dia.

Bacaan Injil: Lukas 12:49-53

Aku datang bukannya membawa damai, melainkan pertentangan.

Inilah Injil suci menurut Lukas:

Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Aku datang melemparkan api ke bumi, dan betapa Kudambakan agar api itu selalu menyala!

Aku harus menerima baptisan dan betapa susah hati-Ku sebelum hal itu berlangsung!

Kalian sangka Aku datang membawa damai ke bumi? Bukan! Bukan damai, melainkan pertentangan!

Karena mulai sekarang akan ada pertentangan antara lima orang dalam satu rumah.

Tiga melawan dua dan dua melawan tiga.

Mereka akan saling bertentangan, bapa melawan putranya, dan putra melawan bapanya, ibu melawan putrinya, dan putri melawan ibunya, ibu mertua melawan menantu, dan menantu melawan ibu mertuanya.”

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved