Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 20 Oktober 2022, Doa Menjauhkan Kita dari Konflik

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Doa Menjauhkan Kita dari Konflik.

Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - RP. Markus Tulu SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk Kamis 20 Oktober 2022 dengan judul Doa Menjauhkan Kita dari Konflik. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Doa Menjauhkan Kita dari Konflik.

RP. Markus Tulu menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk Efesus 3:14-21, dan bacaan Injil Lukas 12:49-53.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Kamis 20 Oktober 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Aku berdoa semoga kalian dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah. Dan supaya kalian bersama dengan semua orang kudus dapat memahami betapa lebar dan panjangnya dan betapa tinggi dan dalamnya kasih Allah.

Demikian rasul Santo Paulus menegaskan kepada jemaatnya.

Dengan mengatakan demikian, sebenarnya Paulus mau mengarahkan kita untuk melihat dan memahami betapa pentingnya berdoa itu dalam hidup beriman kita.

Karena doa memberikan kita kekuatan dan ketahanan dalam menghadapi situasi hidup, apa pun bentuknya.

Doa yang diarahkan kepada Tuhan dengan pengantaraan Yesus Kristus niscaya akan dipenuhi Tuhan jauh lebih banyak dari apa yang kita minta.

Karena itu kita berdoa bukan untuk terjadinya kehendak kita. Tapi semata kehendak Tuhanlah yang terjadi.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 19 Oktober 2022, Hamba yang Setia dan Bertanggung Jawab

Di sini perlu kita sadari bahwa sekuat dan sehebat apa pun kita, doa tetap merupakan sesuatu yang mendasar dalam hidup kita.

Doa harus tetaplah yang utama dalam kita menjalankan hidup. Karena jika tidak, pasti saja konflik dan persaingan hidup yang tidak sehat terjadi.

Orang tidak lagi melihat kebesaran dan kemurahan kasih Tuhan dan mengakuinya. Tapi orang mulai mengandalkan kekuatan dan kehebatan diri. Sehingga satu dengan yang lainnya tidak saling ketemu dan tidak saling memahami.

Maka yang terjadi adalah pertentangan; yang satu melawan yang lain. Dan tidak lagi ada kedamaian dalam kebersamaan itu.

Di sini benarlah Yesus berkata, "Kalian sangka Aku datang membawa damai ke bumi? Bukan! Bukan damai, melainkan pertentangan !"

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved