Berita Sumba Timur
Sumba Timur Akan Gunakan Operasional Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi Berbasis Android
satu dari tiga anak balita di Nusa Tenggara timur mengalami stunting sesuai dengan catatan dari Studi Status Gizi Indonesia
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Seminar hasil "Model Operasional Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi di Kabupaten Sumba Timur kerjasama pemerintah kabupaten Sumba Timur dan Loka Litbang Kesehatan Waikabubak"yang dibuka secara resmi oleh Bupati Khristofel Praing itu juga menampilkan presentasi dari anggota tim peneliti lainnya yakni Varry Lobo, SKM dan Ni Wayan Dewi Adnyana, S.Si.
Seminar juga tampak dihadiri Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumba Timur, Tinus Ndjurumbaha, Kepala Dinas Peternakan drh. Yohanis Praing, Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan M.A. Praing, Sekretaris Badan Litbang Sari Palekahelu serta pimpinan perangkat daerah lainnya. Hadir pula para kepala puskesmas, lurah, dan para staf dinas terkait.
"Sumba Timur angka stuntingnya tinggi, berbagai program kebijakan sudah dijalankan tapi penurunan stunting masih lambat, karena itu kita sebagai Badan Litbang berusaha untuk menciptakan inovasi terbaru yang sekiranya dapat membantu instansi untuk dapat mempercepat penurunan angka stunting di Sumba Timur," beber Domi Bandi.
Dirinya juga berharap dengan implementasi model tersebut, makan penurunan angka stunting akan lebih cepat lagi dari yang saat ini dicapai. Berbagai inovasi yang terkait dengan penurunan stunting juga akan terus dikembangkan. "Kita berharap makin hari kita akan memperoleh penanggulangan stunting yang lebih cepat, lebih murah, lebih baik, lebih mudah dan lebih pintar," tambah dia.
Aplikasi tersebut diupayakan untuk mendapat payung hukum sehingga dapat diimplementasikan oleh pemerintah daerah secara lebih luas. Saat ini, draft pemanfaatan inovasi Aplikasi Ana Hamu telah berada di meja Bagian Hukum Setda Sumba Timur.
"Jadi aplikasi yang kita telurkan dari hasil penelitian ini akan diatur dalam peraturan bupati. Draft-nya sudah di tangan Bagian Hukum nanti akan dibahas. Setelah penetapan dengan Peraturan Bupati maka penanganan stunting akan terkoordinasi dengan semua OPD yang terlibat dalam penanggulangan stunting," tambah dia.
Dengan adanya aplikasi tersebut, maka pihaknya meyakini penaganan stunting akan jauh lebih efektif dan optimal. Luas wilayah sumba Timur yang mencapai 7,05 km2 bukan menjadi hambatan lagi. Demikian pula dengan terpencarnya organisasi perangkat daerah. "Ini semua justru akan dipersatukan dan dipercepat dalam model aplikasi Ana Hamu," pungkas Domi Bandi.
Pada tempat yang sama, koordinator peneliti, Varry Lobo, SKM mengaku, dari penelitian yang mereka lakukan telah mendapatkan sebuah model operasional penurunan stunting yang terintegrasi di Kabupaten Sumba Timur.
Penelitian kolaboratif oleh lima peneliti yakni Varry Lobo, SKM, Roy Nusa RES, SKM., M.Si, Drs. Dominggus Bandi M.Si, Yeni Rinawaty, ST, Dr. Muhammadi Kazwaini, SKM., M.Kes, Ruben Wadu Wila, SKM., MSC, dan Ni Wayan Dewi Adnyana, SSi, itu telah menghasilkan model operasional berbasis aplikasi android yang disebutnya memiliki keunggulan diantaranya gratis, terintegrasi serta mudah digunakan baik secara online dan offline.
"Untuk wilayah yang sudah sinyal juga aplikasi ini dapat digunakan," ungkap Varry.
Aplikasi tersebut juga dapat mendukung atau membantu pemerintah untuk memastikan setiap OPD melakukan intervensi apa kepada siapa. Aplikasi tersebut juga akan mendukung pemerintah dalam menerapkan Standar Pelayanan Minimum atau SPM Kabupaten Sumba Timur.
"Jadi akan kelihatan nanti sasaran intervensi seperti remaja, ibu hamil dan balita itu sudah mendapatkan intervensi apa saja dari OPD mana saja," jelas Varry.
Selain berharap hasil penelitian tersebut menjadi rekomendasi kebijakan dan dilegalisasi agar dapat digunakan oleh semua OPD, pihaknya selaku peneliti juga yakin bahwa aplikasi terasa akan sangat membantu penurunan stunting di Sumba Timur.
Apresiasi Perangkat Daerah
Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumba Timur, Tinus Ndjurumbaha mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh Badan Litbang Daerah. Sebagai salah satu leading sector untuk upaya pencegahan dan penanggulangan stunting, Dinas Kesehatan terus mengerahkan seluruh kekuatan untuk mewujudkan target zero stunting.