Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 15 Oktober 2022, Dibaptis = Dimeterai

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh Br. Pio Hayon SVD dengan judul Dibaptis = Dimeterai.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Sabtu 15 Oktober 2022 dengan judul Dibaptis = Dimeterai. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh Br. Pio Hayon SVD dengan judul Dibaptis = Dimeterai.

Br. Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk pada bacaan Injil Lukas 12:8-12.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Sabtu 15 Oktober 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Ibu Bapak, Saudari/a terkasih dalam Kristus.

Pada hari ini Yesus masih melanjutkan wejangan khususnya kepada para murid-Nya.

Jika hari kemarin wejangan Yesus berfokus pada ragi kemunafikan dan ketakutan akan Allah untuk meneguhkan kita sebagai “murid-murid-Nya dan Anak-anak Allah”, hari ini wejangan Yesus lebih fokus pada Anak Manusia yang merujuk kepada diri-Nya.

“Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat Allah” (Luk 12: 8-9).

Namun tidak sampai di situ. Yesus menambahkan satu hal lagi, “Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni” (Luk. 12: 10).

Sampai pada titik ini kita pahami bahwa Yesus mengajarkan dalam wejangan kepada para murid-Nya semacam perkenalan secara khusus tentang Bapa, Putra (Anak Manusia) dan Roh Kudus.

Menjadi sangat menarik karena Yesus memberi wejangan ini kepada para murid-Nya secara tersendiri dan tidak untuk khayalak umum.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 14 Oktober 2022, Berharga di Mata Tuhan

Saudari/a terkasih dalam Kristus.

Kisah Kitab Suci hari ini menayangkan kisah Yesus yang mengajarkan kepada para murid-Nya tentang wajah Tritunggal dalam bentuk “ketakutan yang suci kepada Allah, pengampungan dosa oleh Anak Manusia, hanya ketika bicara tentang penghujatan terhadap Roh Kudus tak dapat diampuni.

Pertanyaannya adalah mengapa Yesus menyebutkan tentang penghujatan terhadap Roh Kudus tidak dapat diampuni?

Wejangan ini terasa keras dan berat. Tapi marilah kita lihat alasan di balik semua pernyataan Yesus ini.

Jika kita melihat lebih jauh, dalam beberapa kesempatan lain, Yesus memberi wejangan kepada para murid-Nya tentang tugas utama mereka untuk membaptis orang dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved