Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 10 Oktober 2022, Tanda Nabi Yunus

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Tanda Nabi Yunus.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Senin 10 Oktober 2022 dengan judul Tanda Nabi Yunus. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikuti disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Tanda Nabi Yunus.

RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk Galatia 4:22-24 26-27 31-5:1, dan bacaan Injil Lukas 11:29-32.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Senin 10 Oktober 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Kitab Yunus adalah kitab yang penting. Maknanya yang luar biasa akan dapat kita rasakan asal saja kita tidak melulu terpukau pada adegan Yunus ditelan ikan raksasa, lalu sibuk menebak-nebak jenis ikan itu, serta bagaimana bisa sang nabi bertahan hidup tiga hari tiga malam di dalam perutnya.

Arti penting kitab Yunus adalah penegasan bahwa Tuhan mencintai semua orang tanpa pandang bulu.

Di mata orang Israel, orang Niniwe adalah kaum tak bertuhan. Namun, Tuhan ternyata mengasihi mereka juga.

Ketika mereka jatuh ke dalam dosa, Ia mengutus Yunus untuk memberi mereka peringatan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 9 Oktober 2022, Pergilah, Imanmu Telah Menyelamatkan Engkau

Menakjubkan, kehadiran Yunus ternyata mendapat tanggapan positif.

Orang-orang itu bertobat sehingga hukuman pun dibatalkan. Orang-orang Ninive luput dari hukuman.

Pada titik inilah Lukas membandingkan Yunus dengan Yesus.

Hanya butuh waktu sekejap bagi orang-orang Niniwe untuk percaya kepada Yunus dan berbalik dari dosa-dosa mereka.

Anehnya, orang Israel yang mengklaim diri umat Tuhan malah tidak kunjung menerima Yesus.

Mereka terus menolak Dia dan berkeras hati dengan kemauan serta keinginan mereka sendiri.

Mereka tidak percaya akan Yesus. Yesus sudah membuat banyak mukjizat berulang kali, tanda bahwa Allah menyertai dan berkarya di dalam Dia, tanda bahwa Allah hadir dan berkarya di tengah umat manusia.

Namun mereka belum juga mau percaya. Mereka masih meminta tanda. Karena ketegaran hatinya, maka Yesus sampai menyebut mereka “angkatan yang jahat.”

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 8 Oktober 2022, Kunci Kebahagiaan Seorang Ibu

Yesus lebih besar daripada Yunus, karena itu dengarkanlah Dia!

Banyak orang menyebut diri mereka umat Tuhan, hamba Allah, murid Kristus, anak Tuhan, anak-anak terang, dan sebagainya.

Menempeli diri dengan label semacam itu sebenarnya tidak berguna.

Sebagai murid Yesus, kita dituntut untuk melaksanakan firman Tuhan secara nyata.

Tanpa itu, Tuhan tidak akan berkenan kepada kita.

“Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya,” demikian Yesus menegaskan (Luk. 11:28).

Kontemplasi

Diam diri sejenak. Perhatikanlah diri anda dari kepala hingga telapak kaki.

Sadarilah bahwa semua yang dibentuk oleh Tuhan dengan fungsinya masingmasing. Rasakan suasana hatimu...percaya...ragu...akan Tuhan.

Bunda Maria doakanlah kami agar percaya kepada Yesus Putermu dan jauhkanlah keraguan hati kami

Doa

Marilah bedoa: Allah Bapa kami, sumber pengharapan, berilah kiranya kami tanda kehidupan dalam diri Yesus Putra Manusia.

Semoga hidup dan wafat-Nya membangkitkan hidup baru penuh kekuatan dan harapan.

Bunda maria Ratu Rosario, bawalah doa-doa kami kepada Yesus PuteraMu, Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami sepanjang segala masa. Amin.

Salam Maria....

Sahabatku yang terkasih, Selamat hari Senin. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.*

Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Senin 10 Oktober 2022

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Senin 10 Oktober 2022.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Senin 10 Oktober 2022. (Tokopedia)


Bacaan Pertama: Galatia 4:22-24.26-27.31-5:1

Kita ini bukanlah anak dari wanita hamba, melainkan dari wanita merdeka.

Saudara-saudara, ada tertulis bahwa Abraham mempunyai dua orang anak, seorang dari wanita yang menjadi hambanya dan seorang dari wanita yang merdeka.

Tetapi anak dari wanita yang menjadi hambanya itu diperanakkan menurut daging, dan anak dari wanita yang merdeka itu oleh karena janji. Ini adalah suatu kiasan.

Sebab kedua wanita itu adalah dua ketentuan Allah: yang satu berasal dari Gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan, yaitu Hagar.

Tetapi yang lain adalah Yerusalem surgawi, yaitu wanita yang merdeka, ibu kita. Karena ada tertulis, "Bersukacitalah, hai wanita mandul yang tidak pernah melahirkan!

Bergembira dan bersorak-sorailah, hai wanita yang tidak pernah menderita sakit bersalin!

Sebab wanita yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai anak lebih banyak daripada yang bersuami."

Karena itu, Saudara-saudara, kita bukanlah anak-anak dari wanita hamba melainkan anak-anak dari wanita yang merdeka. Sebab Kristus telah memerdekakan kita, supaya kita benar-benar merdeka.

Karena itu berdirilah teguh dan jangan tunduk lagi di bawah perhambaan.

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 113:1-2.3-4.5a.6-7

Refr. Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.

1. Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.

2. Dari terbitnya matahari sampai pada terbenamnya terpujilah nama Tuhan. Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.

3. Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di tempat tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi? Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur.

Bait Pengantar Injil

Refr. Alleluya, alleluya.

Hari ini dengarkanlah suara Tuhan, dan janganlah bertegar hati.

Bacaan Injil: Lukas 11:29-32

Angkatan ini tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus.

Sekali peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni Dia, "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat.

Mereka menuntut suatu tanda, tetapi mereka tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus.

Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda bagi orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini.

Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka.

Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih besar daripada Salomo!

Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya.

Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sungguh, yang ada di sini lebih besar daripada Yunus!"

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved