Liga 1 Tragedi Kanjuruhan

Liga 1 Tragedi Kanjuruhan, Anies Baswedan : Tak Ada Sepakbola Seharga Nyawa Manusia

Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, angkat bicara atas tragedi kemanusiaan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang pada hari Sabtu 1 Oktober 2022

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
TRAGEDI STADION KANJURUHAN- Detik-detik terjadinya tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang. Pertandingan sepakbola antara Arema FC vs Persebaya Surabaya itu berakhir rusuh dan tercatat 130 orang tewas dan hampir 200 suporter lainnya menderita luka-luka. 

Ini Sumber Masalahnya

Bahwa kerusuhan itu meletus usai pertandingan antara Arema FC kalah 2-3 melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu 1 Oktober 2022.

"Pertandingan itu tidak ada masalah. Masalahnya timbul setelah selesai pertandingan. Para penonton kecewa setelah tim kesayangannya kalah di kandang sendiri."

Hal ini disampaikan Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta saat jumpa pers di Polres Malang, Minggu 2 Oktober 2022.

Lantaran timnya kalah, para suporter kecewa sehingga bergerak ke tengah lapangan, berusaha mencari para pemain dan ofisial untuk melampiaskan kekecewaan.

"Untuk mencegah hal itu polisi menembakkan gas air mata, karena para suporter mulai anarkis. Aremania menyerang petugas kepolisian lalu merusak fasilitas stadion.

Baca juga: Anies Baswedan Makin Moncer, Elektabilitasnya di Atas Prabowo Bahkan Lampaui Presiden Jokowi

Para suporter lalu berusaha keluar melalui pintu 10. Di tempat itu terjadi penumpukan, kurang oksigen sehingga terjadi musibah itu.

Tim medis dan tim gabungan berusaha memberikan pertolongan termasuk mengevakuasi para korban ke beberapa rumah sakit.

Jadi, penyebab tragedi Stadion Kanjuruhan Malang itu adalah penumpukan massa. Dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas kekurangan oksigen dan lainnya. (*)

Ikuti Pos-Kupang.com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved