Pilpres 2024

Kader PDIP Tuding Mantan Presiden Tak Pintar Lobi: Kalau Tak Bisa Cari Partner, Jangan Salahkan Dong

Kader PDIP Masinton Pasaribu menuding Mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) tak pintar melakukan lobi sehingga mulai mempersalahkan.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
TUDING SBY - Kader PDIP, Masinton Pasaribu menuding SBY bahwa mantan presiden ini tidak pandai melobi sehingga mulai mempersalahkah pihak lain dengan menebarkan isu bahwa pemilu tidak jujur dan tidak adil. 

POS-KUPANG.COM - Kader PDIP ( Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ), Masinton Pasaribu menuding Mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) tak pintar melakukan lobi.

Pernyataan Masinton Pasaribu itu mengemuka menyusul pernyataan Presiden ke-6 RI yang menyebutkan bahwa saat ini tercium aroma Pemilihan Umum ( Pemilu ) tidak jujur dan tidak adil.

Menanggapi pernyataan SBY tersebut, Masinton Pasaribu yang merupakan politisi Partai Banteng Moncong Putih itu pun meradang. Ia menuding SBY tak pandai melakukan sehingga melemparkan isu tersebut.

Dikatakannya, jika ada partai politik tak pintar melakukan lobi untuk koalisi pada Pemilu 2024, maka jangan melontarkan tudingan seakan-akan Pemilu nanti akan sarat dengan kecurangan.

Baca juga: Sekjen PDIP Sindir SBY, Singgung Demokrat Daur Ulang Isu Lama, Padahal Sudah Kuno, Begini Katanya

"Kalau partai tidak memenuhi syarat, boleh gabungan partai politik, dimana kejahatannya? Dimana kecurangannya? kan gitu. Kalau tidak pintar lobi ya jangan menuding dong."

Rangkaian kalimat ini dilontarkan Masinton dalam diskusi Dialektika Demokrasi bertajuk 'Benarkah Pemilu 2024 Akan Curang? di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis 29 September 2022.

PEMILU JURDIL - Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto merespon pernyataan SBY yang menyebutkan adanya aroma yang tidak jujur dan adil  terkait pemilu dan Pilpres tahun 2024 mendatang. Kata Hasto di masa SBY kecurangan justeru lebih parah dan masif.
PEMILU JURDIL - Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto merespon pernyataan SBY yang menyebutkan adanya aroma yang tidak jujur dan adil terkait pemilu dan Pilpres tahun 2024 mendatang. Kata Hasto di masa SBY kecurangan justeru lebih parah dan masif. (POS-KUPANG.COM)

Untuk diketahui, baru-baru ini SBY menyebutkan bahwa dari informasi yang ia terima, Pilpres 2024 nanti konon diatur sehingga hanya diikuti oleh dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden saja.

Bahkan saat ini sudah tercium aroma pemilu yang tidak jujur dan tidak adil. Untuk itu, SBY siap turun gunung untuk membendung kecurangan-kecurangan politik itu.

Masinton Pasaribu mengatakan, jika tudingan bahwa Pemilu 2024 akan sarat dengan kecurangan sebagaimana yang dilontarkan SBY, maka hal tersebut sama saja dengan menuding diri sendiri.

Masinton menjelaskan jika nantinya hanya ada dua pasangan calon di Pilpres 2024, maka hal tersebut tetap sesuai dengan aturan perundang-undangan dan ketentuan presidential threshold.

Baca juga: Mardani Ali Sera Angkat Bicara, Benarkan Pernyataan SBY Soal Pemilu Tidak Jujur: Semua Harus Waspada

Terlebih parpol yang tidak memenuhi syarat pencalonan presiden, undang-undang telah memberikan kesempatan lewat koalisi atau gabungan partai politik.

"Yakinkan dong partai-partai lain agar bisa mencalonkan sama-sama, kan undang-undangnya begitu. Kalau kemudian di setting dua pasang, terus curang, curangnya di mana?," terangnya.

Meski demikian, Masinton Pasaribu juga menyebutkan bahwa pihaknya tidak merasa tertuduh dengan pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal Pemilu 2024 bakal berjalan tak jujur dan adil.

"Enggak ada yang tertuduh. Cuma nggak jelas saja," kata Masinton dalam diskusi di Media Center DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis 29 September 2022.

Menurut Masinton, kalimat SBY yang menggunakan subjek 'mereka' itu bersifat jamak.

"Malah enggak jelas lagi itu. Bisa menuduh ke siapa pun. Kita tidak ingin dong bangsa ini kita membiarkan secara serampangan menuduh sana sini," kata Anggota Komisi XI DPR RI itu.

RUMAH NOL PERSEN - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meluncurkan perumahan berbiaya murah dengan DP nol persen. Ini merupakan bukti dari janjinya saat kampanye Pilgub lima tahun lalu.
RUMAH NOL PERSEN - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meluncurkan perumahan berbiaya murah dengan DP nol persen. Ini merupakan bukti dari janjinya saat kampanye Pilgub lima tahun lalu. (Tribunnews.com)

Dia merasa kata 'mereka' itu harus dijelaskan secara spesifik.

"Kita harus berkewajiban untuk mengingatkan, apalagi para tokoh bangsa kita harus bisa menjembatani suasana yang harmonis gitu. Jadi ada saat bersanding, ada saat bertanding tadi. Nah ini kita belum bertanding kok, bersanding dululah, akur dulu," tandas Masinton.

Baca juga: Presiden Jokowi Ditawari 3 Periode, Partai Demokrat Langsung Bandingkan dengan Masa SBY, Ada Apa?

Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku mendengar kabar ada tanda-tanda bahwa Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 akan diselenggarakan dengan tidak jujur dan adil.

SBY mengatakan, karena adanya informasi tersebut, ia mesti turun gunung untuk menghadapi Pemilu 2024.

"Para kader, mengapa saya harus turun gunung menghadapi Pemilihan Umum 2024 mendatang? Saya mendengar, mengetahui, bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil," kata SBY saat berpidato di acara Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat, Kamis 15 September 2022.

SBY mengatakan bahwa berdasarkan informasi yang ia terima, Pilpres 2024 konon akan diatur sehingga hanya diikuti oleh dua pasangan calon presiden dan wakil presiden.

"Konon, akan diatur dalam Pemilihan Presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres dan cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka," kata SBY.

Dalam video itu, SBY tidak menjelaskan siapa pihak yang ia maksud sebagai "mereka".

"Informasinya, Demokrat sebagai oposisi jangan harap bisa mengajukan capres-cawapresnya sendiri, bersama koalisi tentunya. Jahat bukan? Menginjak-injak hak rakyat bukan" ujar SBY.

Baca juga: Sekjen PDIP Ungkap Borok SBY Pada Pilpres Masa Lalu, Hasto Kristiyanto Tuding SBY Tidak Bijak

Ia mengatakan, pemikiran seperti itu adalah sebuah kejahatan karena menurut dia rakyat memiliki hak untuk memilih dan dipilih.

Ia juga mengaku tidak pernah melakukan hal serupa selama menjabat sebagai presiden Republik Indonesia pada 2004 hingga 2014.

"Selama 10 tahun lalu kita di pemerintahan dua kali menyelenggarakan Pemilu termasuk Pilpres, Demokrat tidak pernah melakukan kebatilan seperti itu," kata SBY. (*)

Ikuti Pos-Kupang.com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved