Sosok dan Profil
Sosok Charles Ibrahim Dia: ASN yang Punya Filosofis Hidup Ibarat Bermain Catur
Sebagai penganut Kristen Protestan, ia meyakini bahwa bekerja dengan sungguh-sungguh adalah bentuk pelayanan kepada Tuhan dan sesama.
Penulis: Edi Hayong | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM, KUPANG- Ketekunan, kesabaran, dan rasa tanggung jawab adalah tiga hal yang melekat kuat pada diri Charles Ibrahim Dia, Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Kupang.
Pria kelahiran Oenesu, 13 Mei 1968 ini kini menduduki jabatan Penata Muda Tk. I / III C dan dikenal luas sebagai sosok yang disiplin serta berintegritas tinggi.
Dalam kesehariannya, Charles tampil sederhana. Dengan ciri khas berkumis, berkulit sawo matang, dan berwajah oval, ia dikenal ramah dan mudah bergaul.
Di lingkungan kerja, Charles bukan hanya dihormati karena pengalamannya, tetapi juga karena sikapnya yang rendah hati dan mau membimbing rekan-rekan muda.
Tinggal di Jalan Asoka 3, Kelurahan Manulai 2, Kecamatan Alak, Kota Kupang, bersama keluarga kecilnya, Charles menaruh perhatian besar pada nilai-nilai iman dan kerja keras.
Baca juga: Sosok Daniel Turot, Putra Papua yang Terpilih Pimpin PMKRI Cabang Ende periode 2025–2026
Sebagai penganut Kristen Protestan, ia meyakini bahwa bekerja dengan sungguh-sungguh adalah bentuk pelayanan kepada Tuhan dan sesama.
Di sela rutinitas kantor, Charles mengisi waktu dengan bermain catur, hobinya sejak muda.
Bagi dia, catur bukan sekadar permainan, tetapi latihan berpikir strategis, sabar, dan jernih dalam mengambil keputusan.
“Catur mengajarkan saya untuk berpikir sebelum bertindak. Dalam pekerjaan pun, setiap langkah harus punya arah dan tujuan,” ungkapnya sambil tersenyum.
Meski telah bertahun-tahun mengabdi, Charles tak menutup mata terhadap berbagai hambatan dalam bekerja.
Baca juga: Sosok Lambertus Paput, 39 Tahun Berkarya di Birokrasi Kini Jadi Penjabat Sekda Manggarai
Ia mengaku tantangan terbesar justru datang dari kurangnya disiplin sebagian rekan kerja dan keterbatasan fasilitas kantor yang sering memperlambat proses pelayanan kepada masyarakat. Namun, ia tidak menjadikannya alasan untuk menyerah.
“Kita memang bekerja dengan segala keterbatasan, tapi kalau niatnya tulus, hasilnya tetap bisa baik. Yang penting jangan pernah kehilangan semangat melayani,” katanya tegas.
Kalimat itu sejalan dengan motto hidupnya: “Bekerja dengan hati, melayani dengan tulus.”
Bagi Charles Ibrahim Dia, menjadi ASN bukan hanya soal karier atau jabatan, melainkan panggilan untuk mengabdi dan memberi makna bagi orang lain.
Dengan prinsip kerja yang jujur, sederhana, dan penuh dedikasi, ia terus berupaya menjadi teladan bagi generasi muda di lingkungan birokrasi Kota Kupang.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.