Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 28 September 2022, Semua Kehebatan Kita Tetap Merupakan Berkat Tuhan

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Semua Kehebatan Kita Tetap Merupakan Berkat Tuhan.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RENUNGAN - RP. Markus Tulu SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Rabu 28 September 2022, dengan judul Semua Kehebatan Kita Tetap Merupakan Berkat Tuhan. 

Karena Dia yang tak punya tempat untuk meletakkan kepalaNya, tapi justru Dia sendiri memiliki segala dan dalam segala-galanya Dia berkuasa atas hidup dan mati kita.

Kita dipanggil untuk mengikuti Dia. Dia yang tak punya tempat untuk meletakkan kepalaNya, tapi Dia yang menolak syarat untuk bagaimana mengikuti Dia.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 27 September 2022, Allah Bekerja untuk Kemenangan Kita

Di sini kita disadarkan bahwa mengikuti Dia harus melepaskan semua apa yang menjadi kehendak kita dan hanya sepenuhnya mengikuti kehendakNya.

Karena hanya dengan demikian maka dalam ketakberdayaan manusiawi kita, justru Allah membuat kita menjadi begitu berdaya sebab kuasaNya yang kuat, hebat dan bijak itu kini telah terlaksana dalam hidup panggilan kita.

Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Rabu 28 September 2022

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Rabu 28 September 2022.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Rabu 28 September 2022. (Tokopedia)

Bacaan Pertama: Ayub 9:1-12.14-16

manusia benar di hadapan Allah?

Bacaan dari Kitab Ayub:

Ayub berkata kepada Bildad sahabatnya, "Sungguh, aku tahu, bahwa beginilah adanya: masakan manusia benar di hadapan Allah?

Jika ia ingin beperkara dengan Allah satu dari seribu kali ia tidak dapat membantah-Nya.

Allah itu bijak dan kuat, siapakah dapat bersikeras melawan Dia, dan tetap selamat?

Dialah yang memindahkan gunung-gunung tanpa diketahui orang, yang menjungkir-balikkannya dalam murka-Nya.

Ia menggeserkan bumi dari tempatnya, sehingga tiangnya bergoyang-goyang.

Ia memberi perintah kepada matahari, sehingga tidak terbit, dan mengurung bintang-bintang dengan meterai.

Seorang diri Ia membentangkan langit, dan melangkah di atas gelombang-gelombang laut.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved