Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Hari Ini, Selasa 27 September 2022: Mencintai yang Menolak Kita

Renungan Harian Katolik Hari ini, Selasa 27 September 2022, disajikan pula oleh Pater Awlaga Makin SVD dengan judul Mencintai yang Menolak Kita.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
Pater Awlaga Makin, SVD 

Tetapi orang-orang Samaria di situ tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem.

Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata, “Tuhan, bolehkah kami menurunkan api dari langit untuk membinasakan mereka?”

Tetapi Yesus berpaling dan menegur mereka, “Kalian tidak tahu apa yang kalian inginkan. Anak Manusia datang bukan untuk membinasakan orang, melainkan untuk menyelamatkannya.”

Lalu mereka pergi ke desa lain.

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Terpujilah Kristus.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 27 September 2022, Allah Bekerja untuk Kemenangan Kita

RENUNGAN: Mencintai yang Menolak Kita

Dalam kehidupan bersama sering ada yang merasa diri super sekaligus memandang orang lain lebih rendah.

Baik dari segi sosial politik, ekonomi dan adat budaya. Dan hal ini bisa terjadi dalam diri orang perorang, keluarga, suku, ras dan agama.

Dan ada kelompok etnis tertentu menganggap diri berdarah biru lalu meremehkan kelompok etnis yang lain.

Orang Samaria yang dijajah orang, wilayahnya dihuni orang dari berbagai kelompok etnis lain juga. Banyak orang asing hidup bersama disana.

Tidak mengherankan kalau terjadi kawin mawin antara penduduk asli pribumi dan non pribumi. Orang Yahudi lalu memandang rendah dan hina orang Samaria. Selain hina dan rendah, orang Samaria itu diberi stempel kafir.

Dan Yesus. Dalam perjalanan ke Yerusalem diutuslah beberapa orang mendahuluiNYA. Utusan bertugas menyiapkan semuanya agar Yesus masuk dengan aman. Ternyata Yesus ditolak di desa orang Samaria.

Penolakan yang membangkitkan amarah dalam diri Yakobus dan Yohanes sehingga mau menurunkan api dari langit. Yesus pun menegur dengan keras tapi menyejukkan.

Dan kita. Situasi hidup kita sekarang ini tidak jauh berbeda. Pasti ada yang merasa diri super, baik dalam lingkup hidup pribadi, suku, ras, etnis dan agama.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved