Berita Timor Tengah Selatan
POSPERA dan Warga TTS Gelar Aksi Demonstrasi di PLN Rayon SoE, Tuntut Pemerataan Listrik
Aksi demonstrasi digelar POSPERA bersama Araksi TTS dan warga Desa Lakat untuk menuntut keadilan dan pemerataan jaringan listrik di Kabupaten TTS.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini
POS-KUPANG.COM, SOE - POSPERA (Posko Perjuangan Rakyat) bersama Araksi TTS dan warga Desa Lakat, Kecamatan Kuatnana menggelar aksi demonstrasi di PLN Rayon SoE, Senin 26 September 2022.
Aksi demonstrasi ini digelar POSPERA bersama Araksi TTS dan warga Desa Lakat untuk menuntut keadilan dan pemerataan jaringan listrik di Kabupaten TTS.
Ketua DPC Pospera TTS, Yerim Fallo dalam orasnya mengatakan 77 tahun negara Indonesia merdeka tapi sejumlah desa di Kabupaten TTS hingga saat ini masih belum menikmati jaringan listrik.
Yerim menyayangkan lantaran sebelum melakukan aksi demonstrasi, masyarakat di sejumlah desa yang membutuhkan jaringan listrik telah menyampaikan aspirasi kepada PLN Rayon SoE.
Namun hingga aksi demonstrasi digelar, PLN Rayon SoE belum menindaklanjuti laporan atau keluhan warga tersebut.
Baca juga: Peserta Didik SMA Negeri 1 Soe Raih Medali Perak di Ajang FLS2N Tingkat Nasional
""Ketika jalur diskusi tidak menemukan jalan keluar, maka langkah terakhir yang ditempuh adalah aksi demonstrasi parlemen jalanan sebagai pilihan terakhir. Pospera sebagai mata, hati, dan telinga masyarakat siap berjuang bersama rakyat," ucap Yerim.
Dirinya menegaskan, selain infrastruktur jalan dan air, listrik juga merupakan kebutuhan dasar rakyat yang harus dipenuhi pihak pemerintah.
Untuk alasan tersebut, dia menandaskan pemerataan jaringan listrik harus benar-benar diwujud-nyatakan hingga ke pelosok negeri, khususnya di bumi Cendana, TTS.
Baca juga: DPRD TTS Sebut Siap Dukung Masyarakat Penyuling Sopi di TTS
Yerim menyebut masyarakat desa Lakat yang datang berdemonstrasi menyesali janji oleh pihak PLN Rayon SoE yang tak kunjung terealisasi.
Lakat sebut Yerim merupakan desa yang secara jarak sangat dekat dengan kota Soe, tetapi masih terbelenggu kegelapan.
“Pelayanan PLN belum menyentuh kebutuhan beberapa dusun di desa Lakat. Desa ini jaraknya dekat dengan kota Soe. Masyarakat berkali-kali dijanji oleh oknum-oknum yang mengatasnamakan pihak PLN bahwa listrik akan segera masuk, tetapi sampai saat ini beberapa dusun di desa Lakat masih gelap. Hari ini masyarakat menuntut keadilan dari PLN dalam pelayanan listrik,” kata Yerim dalam orasinya.
Baca juga: Warga kota Soe Sesalkan Aksi Oknum Tentara di TTS yang Main Hakim Sendiri
Dia mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun Pospera TTS, ada 477 kepala keluarga dengan jumlah kurang lebih 1.800 jiwa, 9 gereja dan 4 sekolah di Desa Lakat yang terletak di pinggir Kota Soe masih gelap.
Dirinya menyebut, PLN So’e tidak mampu melaksanakan program Indonesia terang di Timor Tengah Selatan.
Pihaknya menuntut PLN Rayon SoE agar membuat kesepakatan pengerjaan jaringan listrik di desa Lakat.
Selanjutnya, Ketua ARAKSI TTS, Doni Tanoen turut bersuara keras agar PLN segera memperhatikan janji pengerjaan jaringan listrik di desa Lakat.
Menanggapi aksi protes massa pendemo, Manager PLN Rayon SoE, Sabinus Tawur dalam penjelasannya mengatakan dari 278 desa/kelurahan di Kabupaten TTS hanya tersisa 26 desa yang belum teraliri listrik.
Dia menerangkan, pemasangan jaringan listrik di desa Lakat saat ini sedang diproses dan akan dikerjakan pada tahun 2023 mendatang.
“Usulan masyarakat sudah masuk. Namun, hal itu membutuhkan proses. Kami perlu berkoordinasi dengan pihak di Kupang untuk pengerjaannya. Nanti tahun 2023 kami upayakan listrik di desa Lakat sudah bisa dikerjakan," ungkapnya.
Pantauan Pos Kupang, diskusi panjang dan panas terjadi antara pihak pospera dan masyarakat dengan pihak PLN Rayon Soe.
Aksi demonstrasi baru usai setelah pihak PLN Rayon Soe membuat surat pernyataan pengerjaan jaringan listrik di desa Lakat pada triwulan 2 tahun 2023 secara tertulis. (Cr12)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS