Berita Kota Kupang

Serunya Belajar Proses Pengambilan "Tuak Manis Kolhua" di Lopo BPSDM NTT

Jika merasa telah cukup, maka petani akan kembali memanjat pohon lontar untuk mengambil nira yang telah terkumpul.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/CHRISTIN MALEHERE
NIKMATI - Kepala Dinas P dan K NTT, Linus Lusi dan para staf ASN tampak menikmati Tuak Manis di Lopo BPSDM NTT, Kelurahan Kolhua, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Kamis 15 September 2022 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Christin Malehere

POS-KUPANG.COM - Nira Lontar yang sering dikenal dengan minuman tradisional "Tuak" sangat populer di kalangan masyarakat NTT.

Tuak berasal dari Nira pohon lontar yang tumbuh subur di hampir semua wilayah kepulauan NTT seperti Timor, Rote, Sabu, dan Sumba yang memiliki kondisi tanah kering.

Demi mendapatkan Tuak yang manis dan berkualitas baik, maka petani lontar akan mengambil nira lontar pada saat pagi atau petang.

Baca juga: Capaian Kinerja Dinas P dan K NTT Kategori A, Ini Tanggapan Kadis Linus Lusi

AMATI - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Linus Lusi melihat proses pengambilan Nira Lontar oleh seorang petani lontar di Lokasi Kantor BPSDM NTT, Kelurahan Kolhua, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Kamis 15 September 2022
AMATI - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Linus Lusi melihat proses pengambilan Nira Lontar oleh seorang petani lontar di Lokasi Kantor BPSDM NTT, Kelurahan Kolhua, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Kamis 15 September 2022 (POS-KUPANG.COM/CHRISTIN MALEHERE)

Pengambilan Tuak manis diawali dengan petani memanjat Pohon Lontar yang tinggi sekitar 30 meter dengan membawa sebilah pisau dan haik serta botol berisi air bersih.

Setelah sampai di puncak pohon lontar, petani akan membuat sayatan dan mengikat  rangkaian buah lontar dengan maksud agar nira lontar keluar kemudian mengumpulkannya di dalam haik hingga beberapa jam.

Jika merasa telah cukup, maka petani akan kembali memanjat pohon lontar untuk mengambil nira yang telah terkumpul.

Jika sudah selesai, maka nira lontar itu akan disaring agar terpisah dari kotoran yang ikut masuk dalam nira tersebut, barulah tuak manis dapat dinikmati.

Proses pengambilan Tuak Manis secara tradisional tersebut dapat disaksikan langsung oleh masyarakat yang ingin belajar di Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi NTT yang terletak di Kelurahan Kolhua, Kecamatan Maulafa Kota Kupang.

Baca juga: Kadis Dikbud NTT, Linus Lusi : Klaster Seminari BSB Kabupaten Sikka Jadi Catatan Dunia Pendidikan 

Terkait waktu yang disediakan oleh BPSDM yang dibuka untuk umum dimulai pada pukul 08.00 wita hingga 10.wita, dan BPSDM sebagai tempat edukasi bagi sekolah, kampus, maupun swasta yang tertarik pada tradisi dan kearifan masyarakat lokal NTT.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Linus Lusi mengatakan BPSDM berada dalam naungan Dinas P dan K, salah satu fokus berkaitan dengan pengembangan budaya dan kearifan lokal.

"Kami yang menaungi BPSDM telah menyediakan media pembelajaran lapangan sehingga kami membuka kesempatan bagi siapa saja untuk belajar budaya dan tradisi NTT, salah satunya melihat langsung proses pengambilan tuak dari pohon hingga bisa dikonsumsi," ungkap Linus.

Pihaknya berharap masyarakat tertarik untuk belajar budaya lokal NTT, sehingga dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya lokal dan tetap melestarikan agar tidak tergerus oleh perkembangan era globalisasi. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved