Berita Nasional
Tanggapi Wacana Jokowi Jadi Cawapres Dampingi Prabowo, Projo: Sah-sah Saja, Tapi Rakyat Menentukan
Wacana menjadikan Joko Widodo alias Jokowi sebagai Cawapres untuk mendampingi Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 terus mendapat tanggapan.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Wacana menjadikan Joko Widodo alias Jokowi sebagai Cawapres untuk mendampingi Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 terus mendapat tanggapan.
Ada yang melihatnya sebagai hal yang sah-sah saja dalam demokrasi, apalagi tidak bertentangan dengan konstitusi.
Tetapi ada pula yang melihatnya sebagai strategi untuk melanggengkan kekuasaan, dan memberi peluang terjadinya penyalahgunaan kekuasaan.
Ketua Umum relawan Pro Jokowi ( Projo) Budi Arie Setiadi mengatakan, wacana Jokowi akan menjadi wapres dari Prabowo dalam perhelatan Pemilu 2024 merupakan bagian dari dinamika dan aspirasi yang berkembang di masyarakat.
Terlebih dari sisi konstitusi sendiri mengizinkan wacana itu terjadi. Akan tetapi, dia mengingatkan ada banyak variabel untuk mewujudkan wacana tersebut.
"Konstitusi mengizinkan. Politik kan soal seni kemungkinan. Wacana ini sah-sah saja. Yang namanya aspirasi masyarakat tidak bisa dilarang. Soal terwujud atau tidak itu kan banyak variabelnya," jelas Budi Arie dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Kamis 15 September 2022.
"Secara konstitusi kan sangat jelas soal pencalonan capres atau cawapres adalah hak partai politik atau gabungan partai politik. Itu kan sudah jelas. Tapi pilpres itu kedaulatan ada di tangan rakyat karena rakyat yang akan memilih di TPS. Tegasnya pencapresan urusan parpol tapi pilpres urusan rakyat," tambah Budi.
Baca juga: Kabar Terbaru, Presiden Jokowi Diusulkan Jadi Calon Wapres Dampingi Prabowo Subianto, Kok Bisa?
Namun di sisi lain, kata Budi Arie, wacana itu bisa dimaknai sebagai Prabowo sebagai sosok yang direkomendasikan oleh Jokowi.
"Kami memandang wacana Jokowi sebagai wapres (wakil presiden) Prabowo, itu maknanya Prabowo itu adalah sosok yang di-endorse atau direkomendasikan Pak Jokowi," ujar Budi Arie.
"Hubungan Prabowo dan Jokowi sangat baik. Beliau-beliau adalah pemimpin bangsa yang punya komitmen sangat tinggi untuk kemajuan negara dan peningkatan kesejahteraan rakyat," tuturnya.
Baru-baru ini wacana Jokowi maju kembali pada Pilpres 2024 mengemuka. Namun, kali ini, Jokowi diwacanakan maju sebagai cawapres lantaran sudah menjadi Presiden Indonesia selama dua periode.
Isu ini pertama kali dilontarkan oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul. Dia menyebut Jokowi bisa saja menjadi wakil presiden pada 2024 mendatang.
"Kalau Pak Jokowi mau jadi wapres, ya sangat bisa. Tapi, syaratnya diajukan oleh parpol atau gabungan parpol," kata Pacul saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa 13 September 2022.
Menurut dia, tidak ada aturan yang melarang Jokowi maju sebagai cawapres. Apalagi masa jabatan Jokowi sebagai Presiden akan berakhir pada 2024.