Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 15 September 2022, Maria Sahabat dalam Kepedihan

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Maria Sahabat dalam Kepedihan.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Kamis 15 September 2022 dengan judul Maria Sahabat dalam Kepedihan. 

Dukacita Maria adalah duka seorang ibu yang turut merasakan apa yang terjadi atas diri puteranya, duka seoran ibu yang melihat anaknya di salib.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 14 September 2022, Salib Yesus Pohon Keselamatan

Maria tabah dalam kedukaan itu. Dia tidak putus asa dan kehilangan harapan.

Dia tetap beriman dan bersandar pada Allah. Maria menerima kenyataan pahit kematian Anaknya serta menerima tugas baru menjadi bunda segenap umat beriman.

Tugas baru ini mulia, tetapi juga membawa kepahitan, kepedihan karena putera-puteri baru yakni Anda dan saya, para pengikut Yesus, tidak selalu bersikap seperti Yesus.

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Pada peringatan Santa Perawan Maria Berdukacita kali ini, kita diajak untuk benar-benar memahami kehadiran Maria dalam hidup Yesus.

Hidup Sang Putra tidak sedikit pun terlewatkan oleh ibu-Nya. Segala sukacita dan duka derita Yesus dirasakan dan disaksikan secara langsung oleh Maria.

Lukas dalam injil hari ini, melukiskan hal tersebut dengan sangat indah, “Dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri – supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang” (Luk. 2:35).

Hidup Maria menunjukkan bahwa dirinya memiliki kepribadian yang berkualitas.

Ia siap menerima segala konsekuensi atas panggilan Allah untuk menjadi ibu Yesus.

Hal itu ditunjukkan dalam ketenangannya menyikapi aneka macam peristiwa yang sering kali mengejutkan dan memilukan hatinya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 13 September 2022, Sabda Itu Penuh Kuasa yang Menyelamatkan 

Maria memilih untuk menyimpan segala perkara dalam hatinya. Maria sungguh pribadi yang
tangguh sekaligus tegar.

Di dalam diri Maria tersimpan kasih yang agung, kasih yang siap menghadapi aneka macam peristiwa kehidupan.

Dialah sahabat bagi kita dalam berbagai situasi, termasuk dalam situasi yang pedih ketika kita menghadapi penderitaan yang tidak tertanggungkan secara manusiawi.

Marilah kita belajar daripadanya agar kita mewarisi kasih keibuan Maria yang membuatnya sanggup menjalani kehendak Allah dengan gembira dan penuh iman.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved