Perang Rusia Ukraina

Pasukan Rusia Kalah di Front Penting, Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov Kritik Vladimir Putin

Pasukan Rusia di beberapa ftont penting terus mengalami kekalahan. Bahkan kota-kota penting yang direbut dengan susah payah akhirnya direbut kembali o

Editor: Alfred Dama
ADN América
Ramzan Kadyrov dan pasukannya membantu Rusia memerangi Ukraina 

POS KUPANG.COM -- Pasukan Rusia di beberapa ftont penting terus mengalami kekalahan. Bahkan kota-kota penting yang direbut dengan susah payah akhirnya direbut kembali oleh Ukraina dengan gampang

Melihat itu, Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov murkah dan mengerik Presiden Vladimir Putin yang dianggal gagal

Kini, Ramzan Kadyrov bahkan berencana akan langsung bertemu Putin untuk mempertanyakan moral pasukan Rusia di garis depan pertempuran

Rusia alami kekalahan terbesar selama perang Ukraina, tentara Vladimir Putin banjir kritikan tajam dari sekutunya.

Baca juga: Balas Dendam Atas Serangan Ukraina, Rusia Bombardir Kharkiv, Listrik dan Air Padam

Pemimpin Republik Chechen atau Chechnya , Ramzan Kadyrov , mengkritik kinerja tentara Rusia setelah kehilangan Kota Izium di Ukraina timur laut pada Sabtu (10/9/2022).

Pimpinan wilayah yang mayoritasnya Muslim itu, yang juga seukutu Presiden Rusia Vladimir Putin, menyayangkan lepasnya Izium, garda utama tentara Rusia dalam perang Ukraina.

Izium juga merupakan pusat pasokan penting logistik tentara Rusia di provinsi Kharkiv timur Ukraina.

Dalam pesan suara berdurasi 11 menit yang diposting ke aplikasi Telegram pada hari Sabtu, Kadyrov menyebut tidak akan melakukan kampanye.

Baca juga: Pasukan Rusia di Garis Depan Alami Kekalahan Terbesar Sejak Invasi,Ukraina Rebut Kembali Kota Utama

“Jika hari ini atau besok perubahan tidak dilakukan dalam pelaksanaan operasi militer khusus, saya akan terpaksa pergi ke pimpinan negara untuk menjelaskan kepada mereka situasi di lapangan,” ujar pemimpin Chechnya yang ditunjuk Kremlin itu, dikutip Sosok.ID dari Al Jazeera, Senin (12/9/2022).

“Saya bukan ahli strategi seperti yang ada di kementerian pertahanan. Tetapi jelas bahwa kesalahan telah dibuat. Saya pikir mereka akan menarik beberapa kesimpulan,” kata Novaya Gazeta Europe mengutipnya, seraya menambahkan bahwa semua pemukiman akan kembali ke kendali Rusia.

Prajurit Pasukan Militer Ukraina berjalan di kota kecil Sievierodonetsk, Oblast Lugansk, pada 27 Februari 2022.
PRAJURIT --Prajurit Pasukan Militer Ukraina berjalan di kota kecil Sievierodonetsk, Oblast Lugansk, pada 27 Februari 2022. (Anatolii STEPANOV / AFP)

“Kami memiliki orang-orang kami di luar sana, para pejuang dipersiapkan secara khusus untuk situasi seperti itu. 10.000 lebih pejuang siap untuk bergabung dengan mereka. Kami akan mencapai Odesa dalam waktu dekat.”

Kritik itu muncul setelah kepemimpinan tentara Rusia tampaknya lengah oleh serangan balik Ukraina terhadap invasinya di timur laut.

Baca juga: China Kirim 2000 Tentara dan Peralatan Militer Canggih dalam Latihan Perang Bersama Rusia,

Nasionalis Rusia menyerukan dengan marah pada hari Minggu agar Putin membuat perubahan segera untuk memastikan kemenangan akhir dalam perang Ukraina, sehari setelah Moskow dipaksa untuk meninggalkan benteng utamanya di timur laut Ukraina.

Jatuhnya Izium dengan cepat adalah kekalahan militer terburuk Rusia sejak pasukannya dipaksa mundur dari ibukota Ukraina, Kyiv, pada Maret.

Setelah kekalahan itu, Vladimir Putin diam seribu bahasa.

Baca juga: Tembakan Peluru Rusia Pakai Rudal ke Kereta, Ratusan Tentara Ukraina Tewas, Ini Kondisi

Sumber: Grid.ID
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved