Pilpres 2024

Tanpa Partai Pendukung, Anies Baswedan Disarankan Maju Jadi Calon Wapres Dampingi AHY

Meski disebut-sebut sebagai figur yang layak maju ke arena Pilpres 2024, namun sampai saat ini Anies Baswedan tak punya partai pendukung.

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
JADI CALON WAPRES - Anies Baswedan disarankan menjadi Calon Wapres dampingi AHY. Saran ini disampaikan karena sampai saat ini Anies tak punya partai pengusung untuk Pilpres 2024. 

POS-KUPANG.COM - Meski disebut-sebut sebagai figur yang layak maju ke arena Pilpres 2024, namun sampai saat ini Anies Baswedan tak punya partai pendukung.

Oleh karena itu, sosok yang kini mengemban jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta tersebut, disarankan untuk berpasangan dengan AHY, Ketua Umum Partai Demokrat.

Anies Baswedan dinilai lebih cocok menjadi Calon Wakil Presiden ( Cawapres ) mendampingi Agus Harimurti Yudhoyono atau disingkat AHY yang merupakan Ketua Umum Partai Demokrat.

Hal ini diungkapkan Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Mujiyono saat tasyakuran HUT ke-21 Partai Demokrat, di Kantor DPD Demokrat DKI, Jalan Bungur Buntu Nomor 34 RT 16/05, Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat 9 September 2022 malam.

Baca juga: Anies Baswedan Tepati Janji, Sebelum Akhiri Jabatan, Gubernur DKI Luncurkan Perumahan DP Nol Rupiah

Dikatakannya, ia telah menanyakan langsung kepada para kader Demokrat mengenai sosok yang akan diusung menjadi pemimpin Indonesia pada tahun 2024 mendatang.

Atas pertanyaan itu, lanjut dia, kebanyakan kader menyebutkan, bahwa sebaiknya Partai Demokrat menduetkan AHY dengan Anies Baswedan.

KERJA SAMA - Prabowo Subianto dan AHY menjajaki kerja sama menghadapi Pilpres 2024 mendatang. Dalam pertemuan itu, Ketua Umum Partai Gerindra singgung  prinsip partai, seribu kawan terlalu sedikit.
KERJA SAMA - Prabowo Subianto dan AHY menjajaki kerja sama menghadapi Pilpres 2024 mendatang. Dalam pertemuan itu, Ketua Umum Partai Gerindra singgung prinsip partai, seribu kawan terlalu sedikit. (POS-KUPANG.COM)

“Saya harus sampaikan itu, politik itu kan juga perlu kejujuran, politik itu kan harus aspiratif. Secara random (acak) saya tanya, lu mau siapa, dan rata-rata di DKI maunya Anies-AHY atau AHY-Anies,” kata Mujiyono.

Demokrat DKI Jakarta, katanya, harus mengangkat nama AHY terlebih dahulu ketimbang Anies. Sebab AHY merupakan Ketua Umum Partai Demokrat.

Karena itu, katanya, besar kemungkinan Demokrat DKI akan menjadikan Anies sebagai Cawapres sementara Capres-nya adalah AHY.

“Kalau di Demokrat harus AHY-Anies dong. Kan kami punya kendaraan, kan yang punya STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) atas nama kami,” ucap Mujiyono yang juga menjadi Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta ini.

Meski demikian, lanjut dia, politik di Tanah Air cenderung fleksibel. Bisa saja wacana ini berubah.
Demokrat akan menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada pertengahan September 2022 ini.

“Tapi ya namanya politik, Ketum sih pasti berusaha, Ketum bangun partai, dan dinamikanya tentu akan terus diperbarui. Entah dengan siapa, nanti di Rapimnas akan ketahuan, dan digelar pada 15-16 September, pasti nanti ada pernyataan yang mengarah terkait koalisi,” jelasnya.

Kata dia, nama Anies perlu diperhitungkan karena bagian dari banyak aspirasi masyarakat terutama Ibu Kota.

Apalagi Mujiyono mendapat tugas dari partai untuk memenangkan Demokrat saat Pemilu di DKI Jakarta, dengan mencari koalisi dan figur yang berpotensi membawa kemenangan bagi partai.

Baca juga: IRONIS! Dipanggil KPK, Anies Baswedan Malah Senang: Saya Senang Bantu KPK Sejak Masih di Kampus

“Nama Anies itu aspirasi masyarakat DKI Jakarta loh ya, kalau di wilayah Jawa Tengah beda lagi. Saya ini kan bagaimana memenangkan DKI, dan seluruh potensi yang ada termasuk wacana koalisi, saya harus cari yang peluangnya kira-kira besar,” jelasnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved