Breaking News

Berita Manggarai

Sopir Angkot Hingga Ojek Konvensional di Ruteng Minta Pemerintah Tetapkan Tarif Terbaru 

kenaikan BBM yang berlaku sejak Sabtu 3 September 2022 lalu, sangat di rasakan oleh masyarakat kelas menengah kebawah, mulai dari tukang ojek, sopir

Editor: Ferry Ndoen
TRIBUNFLORES.COM/CHARLES ABAR
OJEK - Herman Panjaitan tukang ojek di Kota Ruteng 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM,Charles Abar

POS-KUPANG.COM,RUTENG -Dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM yang berlaku sejak Sabtu 3 September 2022 lalu, sangat di rasakan oleh masyarakat kelas menengah kebawah, mulai dari tukang ojek, sopir anggkot hingga penjual ikan di Manggarai, Flores, NTT, Kamis 8 September 2022.

Kenaikan Bahan Bakar Minyak atau BBM yang diberlakukan oleh Pemerintah pusat dinilai tidak dibarengi oleh penyesuaian penetapan tarif yang berlaku bagi sopir anggkot hingga tukang ojek konvensional.

Seperti yang dialami oleh ojek konvensional di Ruteng.  Semenjak kanaikan harga BBM mereka kerab kali menemukan perdebatan dengan pelanggan soal kesepakatan tarif.

Inisiatif menaikan tarif yang dilakukan oleh sebagian besar tukang Ojek dan Angkot di Ruteng untuk mengimbangi beban kebutuhan BBM yang mengalami kenaikan.

"Saya sebagai tukang ojek, memang kewalahan sekali, karena apa, bisa diterima saja tarif dari penumpang 5 ribuh jauh dekat untuk kota Ruteng, sedangkan untuk Liang Bua -Ruteng, tarifnya cuman 20 ribu, nah kami pemakai BBM dari liang Bua kesini (Ruteng) 10 ribuan, kami dapat apa," ujar Herman Panjaitan salah satu ojek konvensional di Kota Ruteng.

Hingga kini Pemerintah Kabupaten Manggarai belum memberlakukan tarif yang baru menyusul kenaikan BBM beberapa hari yang lalu.

"Kami tidak bisa menaikan sendiri, sebelum ada dari pemerintah," ungkap Panjaitan

Herman berharap pemerintah secepatnya memberlakukan tarif yang baru untuk menjadi acuan bagi tukang ojek. Hal itu untuk menghindari perdebatan antara tukang ojek dan penumpang soal harga.

Belakangan ini juga mereka mengalami sepihnya penumpang semenjak kenaikan BBM,hal itu sangat berpengaruh terhadap penghasilan yang mereka dapat.

Herman-Pun mengaku, penurunan penghasilan itu jika sebelumnya mendapatkan tiap hari mencapai 100 ribu, kali ini mengalami penurunan hingga 50 ribu dari pagi hingga sore.

"Biasanya kita dari pagi sampai sore dapatnya sampai seratus, namun setelah kenaikan BBM dapatnya 50 ribuh per hari," katanya 

Hal yang sama dirasakan oleh Oskar (25) sopir angkot seputaran kota Ruteng. Selama pemberlakuan harga BBM terbaru sejak 3 September penghasilan yang didapatnya mengalami penurunan.

Merespon kenaikan ini, Sopir angkot di Ruteng terpaksa menaikan tarif angkot walaupun belum ada keputusan resmi dari Pemerintah Kabupaten Manggarai.

"Sekarang ongkos anggkot dari sini (samping polres Manggarai RED) menuju Leda kami naikkan 7 ribu rupiah,sebelumnya 5 ribuh," beber Oskar Kamis 8 September 2022 pagi

Hingga saat ini pemerintah Kabupaten Manggarai belum mengeluarkan peraturan terbaru terkait penyesuaian kenaikan BBM dengan tarif Angkot hingga Ojek di Manggarai.(Cr2).

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

OJEK - Herman Panjaitan tukang ojek di Kota Ruteng
OJEK - Herman Panjaitan tukang ojek di Kota Ruteng (TRIBUNFLORES.COM/CHARLES ABAR)
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved