Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Rabu 7 September 2022, Berbahagialah yang Miskin dan Celakalah yang Kaya
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Ambros Ladjar dengan judul Berbahagialah yang Miskin dan Celakalah yang Kaya.
Di dalam amanat yang sama inilah tersirat gaung pesan untuk kita di zaman ini. Kita terus diberi motivasi Injil agar terus berjuang meraih kebahagiaan dalam situasi apa pun.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 7 September 2022, Berlomba Mengejar Sukacita Hidup Bersama Allah
Apakah setiap orang selalu sadar bahwa hidup kita ini bermakna?
Salam sehat di Hari Rabu buat semuanya. Tetap taat menjalankan Prokes.
Jika ADA, Bersyukurlah. Jika TAK ADA, BerDOALAH. Jikalau Belum ada, BerUSAHALAH. Jikalau masih Kurang Ber- SABARLAH. Jika Lebih maka BerBAGILAH. Jika Cukup, berSUKACITALAH.
Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga Anda dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita yang melingkupi hidupmu. Amin. *
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Rabu 7 September 2022

Bacaan Pertama: 1 Korintus 7:25-31
“Adakah engkau terikat pada seorang wanita? Janganlah mengusahakan perceraian. Adakah engkau tidak terikat pada seorang wanita? Janganlah mencari seseorang.”
Bacaan diambil dari Surat Pertama Santo Paulus kepada Jemaat di Korintus:
Saudara-saudara, mengenai para gadis aku tidak mendapat suatu perintah dari Tuhan. Tetapi aku memberikan pendapatku sebagai seorang yang dapat dipercaya berkat rahmat yang telah kuterima dari Tuhan.
Aku berpendapat bahwa mengingat zaman darurat sekarang ini baiklah orang tetap dalam keadaannya. Adakah engkau terikat pada seorang wanita? Janganlah mengusahakan perceraian.
Adakah engkau tidak terikat pada seorang wanita? Janganlah mencari seorang. Tetapi kalau engkau kawin, engkau tidak berdosa. Dan kalau seorang gadis kawin, ia tidak berbuat dosa.
Tetapi, orang-orang yang demikian akan ditimpa kesusahan badani, dan aku mau menghindarkan kalian dari kesusahan itu. Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan: Waktunya singkat! Sebab itu dalam waktu yang masih sisa ini: mereka yang beristeri hendaknya berlaku seolah-olah tidak beristeri;
dan orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis; dan orang-orang yang bergembira seolah-olah tidak bergembira; dan orang-orang yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka beli.
Pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia yang kita kenal sekarang ini akan berlalu.